Pada tanggal 17 Juli, para pemimpin Jepang dan negara-negara serta wilayah di Pasifik mengadakan KTT Kepulauan Pasifik, membahas kerja sama untuk memastikan keamanan maritim.
Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio berpidato di KTT Kepulauan Pasifik pada 17 Juli di Tokyo (Sumber: Kyodo News) |
Menurut kantor berita Kyodo, konferensi ke-10 tahun ini melibatkan Jepang dan 18 negara serta wilayah di kawasan tersebut, yang berlangsung dalam konteks Tokyo yang berupaya meningkatkan keterlibatannya di kawasan tersebut.
Pada konferensi yang diadakan di ibu kota Jepang, Tokyo, Perdana Menteri Kishida Fumio juga berupaya meyakinkan para pemimpin tentang keselamatan pembuangan air limbah radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak ke Samudra Pasifik oleh negara Asia Timur Laut tersebut.
Pelepasan uranium tersebut direncanakan akan dimulai pada Agustus 2023. Beberapa anggota KTT telah menyatakan kekhawatiran mengenai keamanan pelepasan tersebut, tetapi Tokyo menyatakan tidak ada satu pun anggota yang mengkritiknya secara terbuka, karena pelepasan tersebut dilakukan dengan berkoordinasi bersama Badan Tenaga Atom Internasional.
Jepang juga diharapkan menawarkan dukungan untuk kemampuan tanggap maritim, perubahan iklim, dan bencana alam, sementara Kishida dapat menjanjikan lebih dari 60 miliar yen ($380 juta) dalam bantuan pembangunan selama tiga tahun ke depan, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
KTT Kepulauan Pasifik ke-10, yang berlangsung dari 16-18 Juli, berfokus pada isu-isu utama yang memengaruhi kawasan, mulai dari memperkuat keamanan hingga menemukan cara untuk menanggapi, mengurangi dampak, dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
KTT tersebut akan mengeluarkan pernyataan bersama pada tanggal 18 Juli.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/hoi-nghi-thuong-dinh-cac-quoc-dao-o-thai-binh-duong-nhat-ban-tran-an-vu-xa-thai-279133.html
Komentar (0)