Blind Runners Club bukan hanya tempat berlatih dan bertukar pikiran untuk memuaskan gairah lari, tetapi juga memberikan motivasi untuk membantu para tuna netra menaklukkan diri, keluar dari komunitas tuna netra, berintegrasi dengan percaya diri dan berkomunikasi dengan semua orang.
Menyadari banyaknya penyandang tunanetra yang ingin berlari namun tidak memiliki kondisi yang memadai, Vu Tien Manh mendirikan klub lari untuk tunanetra bernama "Blind Runner". Klub ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan arena bermain olahraga, tetapi juga menjadi wadah bagi para tunanetra untuk berbagi dan mengembangkan kegembiraan hidup. Vietnam.vn ingin memperkenalkan koleksi foto "Blind Warriors of the BLIND RUNNER Running Club" karya penulis Tran Duc Hanh. Koleksi foto ini diambil oleh penulis di Hanoi dan juga diikutsertakan dalam Kontes Foto dan Video "Happy Vietnam - Happy Vietnam", yang diselenggarakan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi .
Dengan keinginan untuk menghilangkan prasangka sosial terhadap mereka yang tuna netra, Blind Runners telah beroperasi sebagai rumah sungguhan, di mana tidak ada lagi jarak antar anggota.
Klub Pelari Tunanetra Tien Manh dan rekan-rekannya menggunakan slogan "tidak ada yang mustahil". Hingga saat ini, klub tersebut telah beranggotakan 30 orang, terbagi dalam dua kelompok: peserta baru dan pelari lama. Kelompok-kelompok ini berlatih sesuai kurikulum yang disusun oleh Manh.
Tanpa mata, berlari untuk tuna netra memiliki banyak keistimewaan. Setiap orang akan memiliki pendamping yang dapat melihat untuk memandu jalan. Pasangan pelari akan dihubungkan dengan tali di tangan mereka.
Melalui tali ini, pelari tuna netra akan mengendalikan kecepatan sesuai dengan panduan sekaligus menavigasi agar sesuai dengan lintasan lari.
"Saat berlari dalam gelap, telinga tunanetra akan beroperasi hingga 200%. Kami akan mendengarkan irama pelari lain untuk menyesuaikan irama kami. Selain itu, telinga juga menggantikan mata untuk menangkap informasi penting lainnya melalui alarm pada jam tangan lari atau melalui pertukaran pemandu," ujar Bapak Manh.
Setiap Minggu pagi, di Taman Bach Thao (Hanoi), Vu Tien Manh dan teman-temannya mulai pemanasan dan berlatih di sini.
Setelah masa latihan yang panjang, hampir semua anggota klub kini mampu berlari 10 km atau lebih. Yang istimewa bagi mereka bukan hanya jarak tempuh yang bisa mereka tempuh, tetapi juga kepercayaan diri dan optimisme yang mereka rasakan.
"Awalnya, saya hanya bisa berlari 50 meter, lalu jaraknya bertambah menjadi 100 meter. Performa saya perlahan meningkat dan sekarang saya bisa berlari 10 km. Berlari membantu meningkatkan kesehatan saya dan yang terpenting, saya bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang seperti saya," ujar Ho Minh Quang, anggota klub Blind Runner.
Vietnam.vn
Komentar (0)