
Bapak Duong Duy Bay, Wakil Direktur Dinas Pajak Provinsi, mengatakan, "Menghadapi kesulitan ekonomi secara umum akibat konflik internasional, inflasi, kenaikan harga bahan baku, kenaikan suku bunga, putusnya rantai pasok global, dan dampak pandemi Covid-19, kegiatan produksi dan bisnis perusahaan telah terdampak secara negatif. Banyak perusahaan, koperasi, dan rumah tangga bisnis di provinsi ini yang untuk sementara menghentikan operasi atau beroperasi pada tingkat rendah, sehingga jumlah pajak yang dilaporkan dan dibayarkan bulanan dan triwulanan telah menurun. Selain itu, kebijakan dukungan Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial Ekonomi untuk mengatasi kesulitan dan mendukung wajib pajak yang terdampak pandemi Covid-19 telah mengurangi pendapatan daerah secara signifikan."
Pada tahun 2023, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana sebesar 1.575,3 miliar VND untuk Direktorat Jenderal Pajak Provinsi; Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Komite Rakyat Provinsi mengalokasikan dana sebesar 2.420 miliar VND, yang terdiri dari: Penerimaan pajak, retribusi, dan pendapatan anggaran lainnya sebesar 1.120 miliar VND; retribusi penggunaan lahan sebesar 1.300 miliar VND. Per 30 Juni, tunggakan pajak di seluruh provinsi mencapai 68 miliar VND. Direktorat Jenderal Pajak Provinsi telah menerbitkan 38 keputusan sanksi administratif atas keterlambatan penyampaian SPT dengan jumlah lebih dari 179 juta VND. 227 wajib pajak telah melakukan konfirmasi kewajiban perpajakan secara elektronik. 274 set dokumen telah diterima dan diproses dengan jumlah restitusi sebesar 34,8 miliar VND; 30 berkas restitusi pajak dan retribusi dengan total restitusi sebesar 377,8 juta VND. Pada saat yang sama, 127 catatan pajak dianalisis, menghasilkan peningkatan penerimaan dan denda sebesar 32 juta VND, serta 3 badan usaha dipindahkan untuk diperiksa di kantor pusat wajib pajak. Peningkatan penerimaan setelah pemeriksaan dan pemeriksaan mencapai 10,3 miliar VND, pengurangan potongan sebesar 2,5 miliar VND, pengurangan kerugian sebesar 37 miliar VND; kewajiban membayar ke APBN setelah pemeriksaan dan pemeriksaan mencapai 5,8 miliar VND.
Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Pajak telah menyelesaikan penyelesaian utang sesuai ketentuan Direktorat Jenderal Pajak dan telah menerbitkan 90 keputusan penyelesaian utang dengan jumlah Rp1,5 miliar. Sebanyak 8 keputusan penyelesaian utang telah dibatalkan dengan jumlah Rp563 juta.
Terkait penerimaan APBN tahun ini, Bapak Duong Duy Bay menyampaikan bahwa meskipun penerimaan APBN dalam 6 bulan pertama tahun ini telah mencapai hasil yang cukup baik, tugas penerimaan di bulan-bulan terakhir tahun ini masih sangat berat, membutuhkan upaya dan tekad yang besar dari para pegawai negeri sipil dan pegawai sektor pajak. Seluruh sektor harus terus menjaga dan mengorganisir gerakan-gerakan emulasi dengan baik, berupaya untuk mencapai target penerimaan APBN yang telah ditetapkan. Kementerian Pajak akan terus mendorong reformasi prosedur administrasi perpajakan; fokus pada penghapusan, dialog, penyelesaian segera kesulitan dan hambatan bagi dunia usaha, perbaikan lingkungan usaha, penciptaan kondisi bagi dunia usaha untuk berkembang secara stabil dan kokoh, menarik investasi, meningkatkan kapasitas produksi baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan landasan bagi peningkatan penerimaan APBN. Patuhi arahan Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak, dan Komite Rakyat Provinsi dalam pengarahan, pengoperasian, dan pelaksanaan penerimaan APBN. Dorong dan inovasi bentuk-bentuk propaganda, dukungan, dan nasihat hukum perpajakan, serta dukung dan selesaikan permasalahan wajib pajak secara efektif. Tingkatkan efisiensi pelaporan, pembayaran, dan restitusi pajak secara elektronik. Fokus pada target-target berikut: 100% perusahaan yang beroperasi akan membuat SPT pajak elektronik, berpartisipasi dalam layanan pembayaran pajak elektronik, menggunakan faktur elektronik, dan faktur elektronik yang dihasilkan dari mesin kasir. Khususnya, meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengujian; mencegah kerugian pajak; mengupayakan pemeriksaan berkas permohonan restitusi pajak yang telah dikirim ke otoritas pajak, berkas pra-pemeriksaan, dan berkas pasca-restitusi. Meninjau dan menagih pajak yang timbul, membatasi utang pajak kurang dari 90 hari. Memperkuat pengelolaan dan penegakan utang pajak, mendorong wajib pajak untuk membayar utang pajak kepada APBN, memastikan pengurangan utang pajak hingga kurang dari 5% dari total penerimaan APBN.
Sumber
Komentar (0)