Pada tanggal 2 Maret, Ibu Uong Thi Hoang Lin (lahir tahun 1993, tinggal di komune Khue Ngoc Dien, distrik Krong Bong) mengkonfirmasi bahwa ia baru saja mengajukan petisi kepada polisi yang meminta penyelidikan atas insiden di mana sekelompok siswi mengeroyok putrinya, kemudian merekam serangan tersebut dan mengunggah videonya di media sosial.
Menurut Ibu Lin, sekitar pukul 4 sore pada tanggal 28 Februari, putrinya, Tran Nhat Thu T., seorang siswi di Sekolah Menengah Khue Ngoc Dien, sedang diantar ke kedai bubble tea oleh seorang teman bernama KO (yang tinggal di komune Cu Kty). Ketika mereka sampai di awal jembatan gantung di komune Hoa Le, T. diserang oleh sekelompok siswi yang dipimpin oleh Nguyen Thi Hong D. (kelas 9A, Sekolah Menengah Hoa Le).
"Anak saya sendirian dan tidak bisa melawan, dan sekarang seluruh tubuhnya penuh memar, terutama kepalanya, dan dia panik. Saat ini dia sedang dipantau dan dirawat di rumah sakit," kata Ibu Lin.
Menurut putri Ibu Lin, insiden itu bermula dari tantangan berkelahi daring. Setelah dipukuli, T. menyembunyikannya dari keluarganya. Keluarga baru mengetahuinya karena sekelompok mahasiswi yang menyerangnya mengunggah video penganiayaan tersebut ke media sosial.
Bapak Vo Thanh Hai, Wakil Kepala Kepolisian Komune Cu Kty, mengatakan bahwa unit tersebut telah menerima pengaduan dari Ibu Uong Thi Hoang Lin dan awalnya telah bekerja sama dengan para orang tua.
"Saat ini kami sedang memverifikasi dan mengklarifikasi alasan mengapa mahasiswi tersebut diserang," kata Bapak Vo Thanh Hai.
Sebuah klip video yang menunjukkan T. diseret di sepanjang jalan dan berulang kali dipukul dengan helm oleh sekelompok siswi muncul di Facebook pada tanggal 28 Februari. Klip tersebut menunjukkan banyak siswi lain yang hadir di tempat kejadian tetapi tidak ikut campur.
Sumber






Komentar (0)