Beberapa potongan daging sapi mengandung lebih banyak lemak atau air, yang mengurangi kandungan protein per porsi. Oleh karena itu, memilih potongan daging yang tepat akan membantu mengoptimalkan jumlah protein yang diserap tubuh, sehingga mengoptimalkan nutrisi dan meningkatkan massa otot, menurut situs web kesehatan Medical News Today (UK).
Tenderloin adalah salah satu potongan daging sapi yang paling kaya protein.
FOTO: AI
Salah satu potongan daging sapi yang paling populer adalah iga. Potongan ini populer karena empuk dan berlemak karena kandungan lemaknya yang tinggi.
Menurut data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), daging iga mengandung sekitar 20-22 gram protein per 100 gram. Dibandingkan dengan banyak makanan lain, jumlah protein ini masih tinggi. Namun, kandungannya tidak setinggi daging sapi tanpa lemak, dan juga mengandung 20-30 gram lemak. Tingginya jumlah lemak inilah yang menyebabkan rasio protein aktual terhadap berat keseluruhan daging berkurang.
Khususnya bagi mereka yang meningkatkan asupan protein bersih dan membatasi lemak, iga bukanlah pilihan yang optimal. Selain itu, kandungan kalori iga juga jauh lebih tinggi, sehingga memengaruhi tujuan pengendalian berat badan atau pembakaran lemak.
Daging sapi tanpa lemak memiliki kandungan protein yang tinggi.
Sebaliknya, bagian daging sapi seperti pantat atas, punggung bawah, dan has dalam mengandung lebih sedikit lemak dan lebih banyak protein. Secara spesifik, pantat atas dan punggung bawah mengandung sekitar 27-28 gram protein per 100 gram daging. Jumlah lemaknya juga jauh lebih rendah, hanya sekitar 5-10 gram. Sementara itu, has dalam daging sapi juga mengandung 26-27 gram per 100 gram dan memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan iga. Ini adalah bagian daging terbaik untuk para pengunjung pusat kebugaran.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa metode memasak juga memengaruhi jumlah protein yang dapat diserap dari daging sapi. Misalnya, ketika daging sapi dipanggang atau digoreng dengan suhu tinggi, jumlah air dan lemak dalam daging akan berkurang, sehingga meningkatkan rasio protein dalam daging.
Namun, jika dimasak dengan cara direbus atau dikukus dalam waktu lama, daging dapat kehilangan sebagian nutrisinya, sehingga mengurangi jumlah protein yang diserap. Selain itu, menggunakan terlalu banyak minyak saat memasak daging berlemak seperti iga akan meningkatkan jumlah kalori dalam hidangan, sehingga mudah menyebabkan kenaikan berat badan, menurut Medical News Today .
Sumber: https://thanhnien.vn/phan-nao-cua-thit-bo-co-nhieu-protein-nhat-185250524235120227.htm
Komentar (0)