Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

rumah ibu

Việt NamViệt Nam13/12/2023

Kampung halaman ibuku sungguh indah musim ini. Aroma musim semi mulai menyeruak di antara kuncup-kuncup muda. Sudah lama sejak terakhir kali aku pergi ke ladang-ladang desa ibuku, menyaksikan burung-burung bangau membentangkan sayap dan bergoyang di sore hari. Cita rasa kampung halamanku meresap ke dalam kulitku. Aku ragu-ragu mampir di rumpun teratai merah muda dan terpikat oleh aroma langit dan bumi. Angin dari negeri kenangan berhembus kembali, membawa jejak-jejak kampung halaman ibuku, membuat ingatanku bergejolak...

rumah ibu

Ilustrasi: NGOC DUY

Rumah ibuku adalah suara layang-layang yang bersiul di rumpun bambu hijau, memanggil musim yang akan datang. Aku ingat hari-hari musim panas yang terik ketika aku kembali ke rumah ibuku untuk berkeliaran bersama teman-temanku. Terkadang kami mengikuti kerbau, terkadang kami memanggang ubi, terkadang kami berbaring di rumput dan memandangi langit biru...

Yang paling kami sukai adalah menerbangkan layang-layang, layang-layang yang kami ukir dari bambu, tekuk, dan rekatkan dengan koran bergambar, terkadang dengan papan semen. Setiap kali angin bertiup, layang-layang akan mengikuti arah angin dan terbang tinggi ke angkasa. Saat itu, kami tidak mengerti bahwa menerbangkan layang-layang adalah ciri budaya masyarakat Vietnam yang telah lama ada, sebuah hasrat akan kebebasan. Kami hanya tahu bagaimana berpegangan erat pada tali layang-layang, tanpa rasa khawatir, hanya tertawa dan bermain bebas, memenuhi angkasa.

Rumah ibu saya adalah kebun yang subur dengan labu siam dan labu kuning yang tumbuh setiap hari, cabai merah cerah, bayam Malabar yang hijau subur, semak terong yang sedang bertunas, dan deretan bunga sawi kuning cerah. Kebun rumah ibu saya khususnya memiliki banyak pohon buah-buahan seperti jambu biji, lemon, jeruk, jeruk bali...

Setiap pagi, gadis-gadis desa berjalan menyusuri kebun yang masih basah oleh embun malam, memetik bunga jeruk bali yang harum, membungkusnya dengan sapu tangan seakan takut terlihat, untuk diberikan kepada orang-orang terkasih. Meskipun telah bertahun-tahun jauh dari rumah ibu, kebun-kebun di pedesaan bagaikan asap biru dari sore hari, samar-samar masih melekat dan mengikat hati manusia dalam aliran waktu yang tak berujung.

Aku teringat sungai tenang kampung halaman ibuku yang membawa endapan lumpur ke pantai. Saat senja tiba, jala-jala di sungai ditarik, suara perahu nelayan mengetuk dayung bergema jauh, mendesak para ibu dan saudara perempuan untuk pulang tepat waktu menyiapkan makan malam. Saat itu, angin bertiup melewati ladang-ladang yang baru dipanen, hanya menyisakan tunggul-tunggul. Pagar bambu di desa mulai menggelap. Langit berubah menjadi hujan, membasahi pedesaan. Sesekali, guntur bergemuruh di antara kilat timur. Saat hujan reda, alunan musik country mulai mengalun, bercampur dengan aroma tajam pedesaan, meresapi setiap lembar kenangan masa kecil bagai cita rasa dongeng yang tak begitu jauh.

Aku pulang ke rumah ibuku, selalu sama, emosi menahan langkahku. Layang-layang, sungai masa itu masih terngiang dalam ingatanku. Menarik napas dalam-dalam, aroma kampung halamanku begitu pekat. Asap biru sore masih tertiup angin, menyebarkan aroma beras, tetapi mataku perih karena nenekku telah pergi ke negeri awan putih. Ruang hampa. Menatap sendu ke taman-taman rumah dengan bunga pinang putih berguguran, aku merasakan kedamaian di tengah kesibukan hidup.

Jauh dari kampung halaman, berkali-kali di tengah hiruk pikuk kota, setiap kali kudengar suara-suara sederhana kampung halaman, aku merindukannya seakan-akan ia begitu dekat. Dengan ragu melangkah pulang, sinar matahari masih keemasan di tepi sungai, bagai secercah surga yang masih tersisa.

An Khanh


Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini
Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Com lang Vong - rasa musim gugur di Hanoi

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk