Pada bulan April 2023, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Nomor 10, yang mengubah dan menambah sejumlah pasal dalam Keputusan-keputusan yang mengatur pelaksanaan Undang-Undang Pertanahan.
Keputusan ini memungkinkan warga negara untuk mengajukan permohonan sertifikat hak guna lahan (akta kepemilikan tanah) secara daring melalui Portal Layanan Publik Nasional, sebagai pengganti sebelumnya yang harus langsung datang ke kantor pendaftaran tanah. Peraturan ini telah berlaku sejak 20 Mei 2023.
Mulai 20 Mei 2023, masyarakat dapat mengajukan permohonan sertifikat kepemilikan tanah secara online dan menerima dokumen tersebut melalui pos . (Foto: TN)
Untuk mengajukan sertifikat kepemilikan tanah secara online, warga dapat mengikuti 3 langkah.
Pertama-tama, warga negara harus mendaftar untuk mendapatkan sertifikat kepemilikan tanah secara daring melalui Portal Layanan Publik Nasional.
Kedua, instansi yang menerima dan memproses permohonan tersebut bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur administratif terkait tanah sesuai dengan hukum yang berlaku.
Apabila terdapat masalah pada berkas permohonan yang memerlukan verifikasi atau klarifikasi, atau karena alasan lain yang menghambat pemrosesan permohonan dalam jangka waktu yang ditentukan, instansi penerima akan mengirimkan pemberitahuan tertulis, melalui Portal Layanan Publik, atau melalui SMS kepada pemohon, yang secara jelas menyatakan alasannya.
Ketiga, penyampaian hasil. Setelah menerima dan memproses permohonan, instansi penerima akan menyampaikan hasil prosedur penerbitan sertifikat tanah di kantor pusat instansi tersebut, melalui layanan pos, atau di lokasi yang diminta.
Mengenai biaya, pengguna lahan dan pemilik aset yang melekat pada lahan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka sebagaimana diatur dalam undang-undang dengan membayar secara tunai langsung atau daring melalui fungsi pembayaran di Portal Layanan Publik.
Biaya penerbitan sertifikat kepemilikan tanah diatur oleh Dewan Rakyat Provinsi, sehingga dapat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Saat ini, biaya penerbitan sertifikat kepemilikan tanah di seluruh negeri berkisar antara 80.000 hingga 1.200.000 VND.
Setelah pengguna lahan memenuhi kewajiban keuangannya, instansi penerima atau pemroses akan memberitahu pemohon untuk menyerahkan sertifikat penggunaan lahan asli yang telah diterbitkan dan dokumen-dokumen terkait lainnya sesuai yang dibutuhkan.
Para pengguna lahan dan pemilik aset yang melekat pada lahan yang mengajukan prosedur administratif terkait lahan (memohon sertifikat hak milik lahan secara daring) secara hukum bertanggung jawab atas keakuratan dan kebenaran informasi yang dinyatakan dan dokumen dalam permohonan yang diajukan.
Instansi penerima atau pemroses akan memberitahu pemohon untuk menyerahkan Sertifikat asli yang telah diterbitkan dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan setelah pengguna lahan memenuhi kewajiban keuangannya.
Instansi penerima bertanggung jawab untuk memeriksa kelengkapan dokumen permohonan.
Instansi yang bertanggung jawab menangani prosedur administratif terkait tanah bertanggung jawab untuk bertindak sesuai kewenangannya dan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh hukum. Instansi tersebut tidak bertanggung jawab atas isi dokumen dan berkas dalam file yang telah disetujui, dinilai, atau diproses sebelumnya oleh otoritas atau individu yang berwenang lainnya.
Pada saat yang sama, koneksi, berbagi data, dan interoperabilitas elektronik antar instansi untuk menangani prosedur administratif dan menyelesaikan kewajiban keuangan pihak yang meminta prosedur tersebut harus dilakukan sesuai dengan undang-undang tentang pelaksanaan prosedur administratif di lingkungan elektronik dan undang-undang tentang pelaksanaan mekanisme layanan satu pintu dan layanan satu pintu terintegrasi.
Sumber






Komentar (0)