Robot berkaki empat bermain bulu tangkis dengan manusia.
Sebuah tim ahli di ETH Zurich telah mendemonstrasikan robot berkaki empat bertenaga AI yang mampu bermain bulu tangkis secara otomatis melawan lawan manusia.
Báo Khoa học và Đời sống•07/06/2025
Bulu tangkis adalah olahraga yang mirip dengan tenis, perbedaan utamanya adalah penggunaan kok (shuttlecock) alih-alih bola tenis. Tujuannya sama: memukul kok melewati net yang ditempatkan di tengah lapangan tempat lawan menunggu. Foto: @Badminton HQ. Bermain bulu tangkis membutuhkan keterampilan gerak kaki yang tinggi untuk dengan cepat mencapai posisi yang diinginkan, serta ketangkasan lengan dan tangan untuk memukul kok secara akurat dan mengirimkannya melewati net ke lokasi yang diinginkan. Oleh karena itu, memberikan kemampuan tersebut kepada robot membutuhkan kemajuan teknologi tertentu. Foto: @Colchester Leisure World.
Baru-baru ini, sebuah tim peneliti robotika di Laboratorium Sistem Robotika Institut Teknologi Federal Swiss (ETH Zurich) merancang, membangun, dan menguji robot berkaki empat yang mampu bermain bulu tangkis dengan manusia, yang diberi nama ANYmal-D. Foto: @ETH Zurich. Untuk memberikan robot ANYmal-D kelincahan yang dibutuhkan untuk olahraga ini, para peneliti melengkapinya dengan kamera stereo dan lengan yang dapat digerakkan yang dirancang untuk mengayunkan raket bulu tangkis. Foto: @ETH Zurich. Tim ahli juga melengkapi robot tersebut dengan pengendali berbasis teknologi pembelajaran mesin yang ditingkatkan dengan AI untuk memungkinkannya memposisikan diri dan bereaksi dengan tepat terhadap kok bulu tangkis, serta membantu robot melacak jalur terbang kok secara akurat, memprediksi lintasannya, dan bergerak di lapangan untuk memblokir dan mengembalikan pukulan. Foto: @ETH Zurich.
Pengujian menunjukkan bahwa proses pelatihan robot ANYmal-D cukup efektif. Foto: @ETH Zurich. Robot ini dapat bergerak dengan cukup baik di arena dan mampu bertahan dalam duel dengan pemain hingga 10 pukulan beruntun. Foto: @ETH Zurich. Tim peneliti menguji robot tersebut dengan pemain manusia dan menemukan bahwa robot itu dapat bergerak di lapangan untuk mengembalikan bola dengan berbagai kecepatan dan sudut. Foto: @ETH Zurich.
Meskipun robot ANYmal-D menunjukkan performa yang baik dalam demonstrasi uji coba ini, robot tersebut kesulitan menghadapi tembakan cepat atau kuat, seperti smash keras kok bulu tangkis. Foto: @ETH Zurich. Menurut tim peneliti, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan kognitif perangkat keras kamera stereo dan kecepatan aktuator, yang memerlukan peningkatan dan penyesuaian lebih lanjut di masa mendatang. Foto: @ETH Zurich.
Kami mengundang para pembaca untuk menonton video : Robot Humanoid yang Sangat Realistis dan Mengerikan - Akankah Ia "Merebut" Tahta Umat Manusia di Masa Depan? Sumber video: @Top 1 Khám Phá.
Komentar (0)