Pada malam tanggal 18 September, di kelurahan Truong Ninh, Komite Rakyat Provinsi Quang Tri menyelenggarakan acara "Syukur - Sungai Api dan Bunga" dan Upacara Pengumuman Keputusan dan Penerimaan Sertifikat Peringkat Monumen Nasional "Terminal Feri Long Dai II - Tempat 16 Relawan Muda Berkorban (September 1972)."
Upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Nasional Tran Quang Phuong; pimpinan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata; pimpinan Komite Partai Provinsi, Dewan Rakyat, Komite Rakyat, Komite Front Tanah Air Vietnam provinsi Quang Tri; pimpinan Komite Rakyat provinsi Hung Yen, Komite Front Tanah Air Vietnam provinsi Hung Yen, keluarga 16 Relawan Muda yang gugur di Terminal Feri Long Dai II serta sejumlah besar masyarakat provinsi Quang Tri.
Quang Tri adalah negeri yang berlumuran darah dan air mata, berjuang di bawah lapisan bom dan peluru selama perang perlawanan. Program seni dan politik "Kata-kata Syukur - Sungai Api dan Bunga" bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas pengorbanan heroik tentara, relawan muda, milisi... di feri Long Dai II, salah satu koordinat kebakaran di wilayah Tengah selama tahun-tahun perang perlawanan, melindungi Tanah Air dan mempersatukan negara.
Perang telah berakhir selama lebih dari 50 tahun, bersama dengan situs-situs bersejarah seperti Benteng Quang Tri dengan 81 hari dan malam penuh api, tepian Hien Luong-Ben Hai yang membelah negara selama lebih dari 20 tahun, Khe Sanh, Doc Mieu, Con Tien... Feri Long Dai II adalah "tempat pecahan bom musuh lebih tebal daripada kerikil" - salah satu "koordinat api" paling dahsyat di rute Truong Son yang legendaris.
Terletak di Rute 15, jembatan ini bukan sekadar jembatan lalu lintas biasa, tetapi juga "tenggorokan" dan "garis keturunan" yang strategis, yang menentukan kelangsungan jalur pasokan dari belakang Utara ke depan Selatan, Laos, dan Kamboja.
Di titik api ini, imperialis AS menjatuhkan ratusan ton bom dan amunisi, mengubah Long Dai menjadi "kantong bom", "wajan api" yang ganas. Tempat ini menjadi saksi pertumpahan darah yang tak terhitung jumlahnya, terutama pengorbanan tragis 16 Relawan Muda Kompi C130 (dari Thai Binh, sekarang provinsi Hung Yen) pada bulan September 1972 saat bertugas membuka jalan, mengangkut orang menyeberangi sungai, dan menjaga arus lalu lintas.

Pada tanggal 9 September, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata memutuskan untuk menetapkan tempat ini sebagai Peninggalan Sejarah Nasional—tempat di mana 16 Relawan Muda Kompi C130 gugur. Hal ini merupakan penegasan akan nilai luhur tempat ini dalam sejarah perlawanan; sekaligus, hal ini menciptakan fondasi bagi peninggalan tersebut untuk menjadi "alamat merah" dalam rangka mendidik tradisi, memberi penghormatan kepada para martir, dan mengembangkan wisata budaya, sejarah, dan spiritual di masa depan.
Program "Syukur - Sungai Api dan Bunga" merupakan kegiatan bermakna, yang mendemonstrasikan moralitas bangsa "Saat minum air, ingatlah sumbernya", meneguhkan nilai sejarah yang abadi, berkontribusi menjadikan Quang Tri sebagai destinasi budaya, sejarah, dan spiritual yang kaya akan daya tarik di hati wisatawan domestik dan internasional.
“Gratitude - The River of Fire and Flowers” mengenang masa lalu yang tragis di sepanjang Sungai Long Dai, salah satu sungai yang berjuang di bawah bom dan peluru untuk mempertahankan jalur lalu lintas yang menghubungkan Utara dan Selatan.
"Bunga Api" membangkitkan citra prajurit yang berani dan antusias, memancarkan tekad yang kuat, bersinar terang dalam kobaran api. Api dari bom dan peluru musuh menciptakan api hati, api semangat dalam diri setiap prajurit, yang mengkristal menjadi bunga api yang cemerlang. Dan citra "Bunga Api" di masa damai diibaratkan sebagai bunga abadi, mengenang para martir yang berkorban secara heroik.
Di ruang sakral acara seni “Kata-Kata Syukur - Sungai Api dan Bunga,” lagu “Jejak di Pegunungan Truong Son,” “Api dan Asap di Binh Tri Thien,” “Truong Son Timur - Truong Son Barat”... bergema bagai sebuah kisah epik abadi.
Para penonton tak kuasa menyembunyikan haru saat mengenang kembali kenangan masa perang dan peperangan, di mana jejak langkah para relawan muda membuka jalan, mengatasi bom dan peluru untuk menghubungkan garis belakang dan garis depan.
Dari melodi heroik hingga lirik yang menyentuh hati, program ini tidak hanya menggambarkan tekad kuat dan semangat pantang menyerah dari 16 pemuda yang berkorban di Terminal Feri Long Dai II khususnya dan generasi sebelumnya, tetapi juga menghormati pengorbanan diam-diam, kesediaan untuk mendedikasikan masa muda mereka untuk Tanah Air. Hal itu merupakan sumber inspirasi yang sakral, mengingatkan generasi sekarang untuk mengikuti jejak para pendahulu mereka, untuk menjaga iman dan cita-cita luhur rakyat Vietnam.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/sau-lang-chuong-trinh-loi-tri-an-dong-song-hoa-lua-post1062705.vnp
Komentar (0)