Kementerian Keuangan mengusulkan untuk menghapuskan prosedur administratif terpisah untuk mendaftarkan tanggungan untuk pengurangan keluarga bagi individu dengan pendapatan dari gaji dan upah.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia baru saja menerbitkan dokumen penilaian rancangan Peraturan Pemerintah yang merinci sejumlah pasal dalam Undang-Undang Administrasi Perpajakan. Khususnya, Kementerian Keuangan mengusulkan penghapusan pendaftaran tanggungan bagi orang pribadi penerima penghasilan dari gaji dan upah saat membayar Pajak Penghasilan (PPh).
Secara spesifik, rancangan tersebut menghapus formulir pendaftaran tanggungan dan mengubah nama komponen berkas, dengan usulan untuk menggabungkan prosedur pendaftaran tanggungan dengan prosedur administratif pendaftaran pajak pertama kali. Namun, untuk memastikan bahwa komponen berkas tidak terduplikasi, informasi mengenai deklarasi ini dapat diambil dari Basis Data Nasional tentang informasi hubungan wajib pajak dan tanggungan berdasarkan kode identifikasi pribadi yang digunakan sebagai kode pajak.
![]() |
Prosedur pendaftaran tanggungan saat membayar pajak penghasilan pribadi akan dihapuskan (Foto ilustrasi: KT) |
Menurut penjelasan Kementerian Keuangan, penggabungan kedua prosedur administratif ini bertujuan untuk menghindari duplikasi komponen berkas, dan sekaligus memanfaatkan basis data elektronik yang ada. Informasi mengenai tanggungan akan diperoleh dari Basis Data Kependudukan Nasional dan sistem data terhubung di sektor Perpajakan, berdasarkan kode identifikasi pribadi yang digunakan sebagai kode pajak.
Hasilnya, wajib pajak tidak perlu berulang kali melaporkan informasi yang sudah tersedia dalam sistem. Otoritas pajak dapat secara otomatis membandingkan hubungan antara wajib pajak dan tanggungan, sehingga mengurangi banyaknya dokumen yang harus diproses secara manual dan meningkatkan akurasi dalam menentukan pengurangan pajak keluarga.
Untuk kasus umum seperti wajib pajak yang mendaftarkan tanggungan sebagai anak, orang tua, pasangan, aplikasi teknologi informasi otoritas pajak dapat secara otomatis meminta informasi dari Pangkalan Data Kependudukan Nasional, tanpa mengharuskan wajib pajak untuk menyerahkan dokumen pendukung tambahan.
Konsolidasi prosedur administratif ini akan membantu wajib pajak menghindari kesulitan dalam pelaporan, penghitungan, dan pembayaran pajak, sekaligus menghindari banyaknya informasi ganda. Saat mendaftar pajak tanggungan, wajib pajak hanya perlu melaporkan satu set informasi identitas (nama lengkap, tanggal lahir, kode identifikasi pribadi), dan sistem akan secara otomatis memperbarui berkas pengurangan pajak keluarga.
Bagi otoritas pajak, reformasi ini akan secara signifikan mengurangi jumlah catatan yang perlu diproses, sekaligus memastikan akurasi dalam mengidentifikasi dan memperbarui informasi tanggungan. Ketika data disinkronkan antara Basis Data Nasional dan sistem manajemen pajak, penerbitan kode pajak untuk tanggungan juga akan otomatis, lebih cepat, dan lebih transparan.
Namun, dalam kasus wajib pajak yang mendaftarkan tanggungan yang merupakan orang lain tanpa tempat bergantung, karena dokumen dan surat bukti belum terintegrasi secara elektronik (seperti konfirmasi dari otoritas setempat tentang kewajiban dukungan, surat keterangan cacat, dll.), maka tetap diperlukan peninjauan dan pengendalian oleh otoritas pajak sebelum memberikan kode pajak dan menghitung pengurangan keluarga bagi tanggungan seperti saat ini.
Menurut Diep Diep/VOV.VN
Sumber: https://baovinhlong.com.vn/thoi-su/202510/se-bo-thu-tuc-dang-ky-nguoi-phu-thuoc-khi-nop-thue-thu-nhap-ca-nhan-a2c1bdd/
Komentar (0)