Apa yang menarik wisatawan ke tiga Taman Warisan ASEAN baru di Vietnam?

Tiga Taman Warisan ASEAN baru Vietnam meliputi Taman Nasional Pu Mat, Cagar Budaya dan Alam Dong Nai; Taman Nasional Xuan Thuy, yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan banyak lanskap indah.

Pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-18 tentang Lingkungan Hidup (AMME-18) yang diadakan di Langkawi, Malaysia, Vietnam memiliki 3 Taman Nasional lagi yang diakui sebagai "Taman Warisan ASEAN."

Tiga "Taman Warisan ASEAN" baru Vietnam meliputi Taman Nasional Pu Mat (Nghe An); Cagar Budaya dan Alam ( Dong Nai ) dan Taman Nasional Xuan Thuy (Ninh Binh).

Dengan total 12 taman warisan, Vietnam merupakan salah satu negara dengan Taman Warisan ASEAN terbanyak di kawasan ini.

Taman Nasional Pu Mat

Terletak di tiga distrik Anh Son, Con Cuong dan Tuong Duong (lama), Taman Nasional Pu Mat memiliki luas hampir 95.000 hektar, merupakan kawasan inti Cagar Biosfer Nghe An Barat yang diakui oleh UNESCO pada tahun 2007.

Nama Pu Mat berasal dari bahasa Thai yang berarti "puncak gunung tinggi", dengan puncak tertingginya mencapai 1.841 m.

Monyet berwajah merah di Taman Nasional Pu Mat. (Sumber: Vietnam Pictorial).

Taman Nasional Pu Mat memiliki ekosistem flora dan fauna paling beragam di wilayah Tengah dengan 2.494 spesies tumbuhan dan 1.746 spesies hewan. Di antaranya, terdapat banyak spesies flora dan fauna yang terdaftar dalam Buku Merah Vietnam. Patut dicatat, taman ini juga merupakan tempat pertama di Vietnam yang memungkinkan penemuan individu Saola.

Daya tarik utama Taman Nasional Pu Mat adalah air terjun Khe Kem, setinggi 150 m, 20 km dari komune Con Cuong, yang diibaratkan seperti "jalur sutra putih" di tengah hutan. Dari kaki air terjun, pengunjung dapat menyaksikan buih air putih, berpadu dengan kicauan burung hutan dan suasana yang sejuk.

Perjalanan lain yang tak kalah menarik adalah naik perahu menyusuri Sungai Giang, tempat pegunungan kapur menjulang tinggi, bunga anggrek bermekaran, dan monyet-monyet berkeliaran di puncak pohon. Suoi Moc juga merupakan pengalaman yang tak terlupakan, dengan air jernih yang sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.

Tak hanya alamnya, Pu Mat juga menarik karena keunikan budaya masyarakat Thai, H'Mong, dan Dan Lai, sehingga menciptakan gambaran yang megah sekaligus kental dengan karakter masyarakat adat.

Cagar Budaya dan Alam Dong Nai

Cagar Alam-Budaya Dong Nai memiliki luas hutan alam sekitar 68.000 hektar dan danau Tri An seluas 32.000 hektar.

Wisatawan menjelajahi hutan purba di Cagar Alam dan Budaya Dong Nai. (Foto: Hong Dat/VNA)

Inilah kawasan inti Cagar Biosfer Dunia yang diakui UNESCO, "paru-paru hijau" kawasan Tenggara, yang terkenal dengan ekosistemnya yang beragam, rumah bagi banyak spesies flora dan fauna langka.

Berdasarkan statistik, Cagar Alam dan Budaya Dong Nai memiliki total 1.552 spesies tumbuhan tingkat tinggi, 166 famili, 95 ordo, 10 kelas, yang termasuk dalam 6 cabang, di antaranya 43 spesies terdaftar dalam Daftar Merah IUCN (2015), 36 spesies dalam Buku Merah Vietnam (2007), dan 11 spesies terancam punah dan langka. Selain itu, cagar alam ini juga memiliki 103 spesies tumbuhan obat langka dan berharga yang perlu dilindungi sumber daya genetiknya dan dikembangkan.

Tak hanya beragam spesies tumbuhan, Cagar Alam dan Budaya Dong Nai juga kaya akan satwa liar, dengan 1.817 spesies. Terdapat 85 spesies mamalia, 27 famili, dan 10 ordo, yang 36 di antaranya langka dan endemik di Vietnam dan Asia Tenggara, termasuk gaur, banten, gajah, beruang madu, serigala api... dan terutama kawanan gajah liar terakhir di Vietnam.

Tempat ini juga merupakan "alamat merah" dengan 3 peninggalan sejarah revolusi nasional: Terowongan Suoi Linh, Kantor Pusat Selatan, dan Komite Partai Regional Tenggara. Cagar Alam dan Budaya Dong Nai merupakan destinasi wisata yang menarik, memberikan banyak kesempatan bagi pengunjung untuk menjelajah dan mendapatkan pengalaman menarik dan bermakna.

Taman Nasional Xuan Thuy

Sekitar 160 km dari Hanoi, Taman Nasional Xuan Thuy (provinsi Ninh Binh) memiliki luas lebih dari 7.100 hektar, situs Ramsar pertama (konvensi internasional yang mengatur konservasi dan penggunaan lahan basah yang rasional dan tepat serta penting secara internasional) di Vietnam dan Asia Tenggara, yang diakui sejak tahun 1988.

Burung sendok terdaftar sebagai spesies yang Terancam Punah dalam Buku Merah Internasional, dengan hanya 40 individu yang muncul setiap tahun di Taman Nasional Xuan Thuy. (Foto: Lam Khanh/TTVN)

Ini adalah lahan basah yang berharga di muara Sungai Merah, yang berfungsi sebagai persinggahan penting bagi puluhan ribu burung migrasi internasional.

Xuan Thuy memiliki ekosistem yang beragam, termasuk dataran pasang surut, hutan bakau, dan bukit pasir, yang merupakan rumah bagi banyak spesies unggas air langka seperti burung sendok, pelikan kaki abu-abu, dan burung kedidi sendok. Selain burung, taman ini juga memiliki sumber makanan laut yang kaya, yang menciptakan mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.

Selain alam, tanah ini juga melestarikan jejak budaya unik penduduk Delta Sungai Merah dengan desa kerajinan, festival tradisional, dan desa pesisir yang kaya akan identitas.

Pada tahun 2004, UNESCO mengakui Xuan Thuy sebagai zona inti Cagar Biosfer Delta Sungai Merah.

Saat ini, ini menjadi tujuan menarik bagi pecinta alam yang ingin menjelajahi ekosistem lahan basah dan mengagumi kawanan besar burung migrasi yang terbang kembali setiap musim dingin.

(Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/ba-cong-vien-di-san-asean-moi-cua-viet-nam-co-gi-hap-dan-du-khach-post1069275.vnp