Mata pencaharian baru dari pengembangan pariwisata

Seiring dengan perkembangan pariwisata , banyaknya kawasan dan tempat wisata komunitas di Sa Pa telah menciptakan peluang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan yang melayani wisatawan. Berkat hal ini, masyarakat memiliki pendapatan yang stabil, sekaligus melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya tradisional. Pendekatan ini tidak hanya menghadirkan pengalaman autentik bagi wisatawan, tetapi juga membantu masyarakat menjadi pelaku nyata dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya di tanah air mereka.

Selama hampir setahun, Ibu Ly Tho So telah bekerja di Ban May, bagian dari Kawasan Wisata Legendaris Sun World Fansipan. Di sini, beliau bertanggung jawab untuk menjelaskan dan memperkenalkan kehidupan masyarakat Ha Nhi kepada wisatawan, yang direkonstruksi dan ditampilkan di Ban May. Setiap hari, beliau bangun pagi untuk membersihkan dan menata ulang rumah dari tanah liat, bersiap menyambut pengunjung. Selain merawat rumah, Ibu So juga mendemonstrasikan kerajinan tangan tradisional dan memperkenalkan arsitektur serta adat istiadat masyarakat Ha Nhi kepada pengunjung. Lingkungan kerja yang secara rutin berinteraksi dengan wisatawan domestik dan mancanegara tidak hanya membantunya menjadi lebih percaya diri tetapi juga menghasilkan pendapatan yang stabil, sekaligus memberikan kesempatan untuk memperkenalkan budaya etniknya kepada banyak pengunjung.

Di Ban May, puluhan rumah tangga, pengrajin, dan pekerja lokal telah menemukan pekerjaan tetap berkat pariwisata komunitas. Di antara mereka, Ibu Vu Thi Sin, seorang etnis Giay di komune Ta Van, telah bergabung dengan Ban May selama dua tahun terakhir, berperan sebagai peraga profesi pembuatan dupa tradisional. Selain penghasilan tetap, ia juga memiliki penghasilan dari menjual produk-produk yang ia buat sendiri. "Pertama, kesenangan, kedua, pekerjaannya juga mudah dan penghasilannya stabil. Jika saya menjual produk, saya menikmatinya sendiri, dan setiap bulan saya memiliki cukup uang untuk menutupi biaya hidup saya," kata Ibu Sin.

Saat ini, Ban May memiliki hampir 30 pengrajin, aktor, dan 7 rumah tangga bisnis dari berbagai kelompok etnis yang berpartisipasi dalam kegiatan rutin. Setiap hari, mereka memperkenalkan berbagai bentuk budaya unik kepada wisatawan: mulai dari kerajinan tangan, kuliner , arsitektur, kostum, hingga lagu dan tarian daerah tradisional. Selama musim puncak wisatawan, ratusan pengrajin dan kelompok seni desa dimobilisasi, berkontribusi dalam menciptakan citra budaya yang kaya warna, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.

kolase-foto-hitam-putih-elegan-fotografi-sampul-facebook-2.jpg

Menurut Bapak Nguyen Anh Vu, Wakil Manajer Umum Sun World Fansipan Legend, visi perusahaan adalah menempatkan masyarakat dan identitas lokal di pusat pengembangan pariwisata. Di Ban May, perusahaan mengajak para perajin dan masyarakat lokal untuk berpartisipasi langsung dalam merekonstruksi ruang budaya, sekaligus mendukung infrastruktur, peralatan, menyediakan akomodasi, dan memberikan gaji tetap layaknya pekerja resmi. Selain itu, masyarakat juga memiliki hak untuk memperdagangkan produk tradisional langsung di ruang budaya mereka, yang membantu menjamin pendapatan dan memotivasi mereka untuk terus melestarikan profesi mereka.

Di Kawasan Wisata Cat Cat, perusahaan juga menciptakan kondisi bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pelayanan wisata. Bapak Nguyen Trung Kien, Wakil Direktur Cat Cat Tourism Company Limited, mengatakan: Saat ini, Kawasan Wisata Cat Cat memiliki lebih dari 250 pekerja tetap, yang sebagian besar adalah penduduk lokal. Banyak keluarga yang beranggotakan 3-4 orang bekerja bersama di Kawasan Wisata, mulai dari pertunjukan, penjualan kerajinan tangan, hingga penyediaan layanan bagi wisatawan. Bekerja langsung di kampung halaman, dengan penghasilan yang stabil, membantu masyarakat merasa aman dan menganggap pariwisata sebagai karier jangka panjang, bukan pekerjaan musiman.

Kawasan wisata Cat Cat memiliki lebih dari 250 pekerja, yang sebagian besar adalah penduduk lokal.

Sebagai seseorang yang memahami adat istiadat, kebiasaan, dan budaya masyarakat Mong, setelah pensiun, pengrajin Giang Seo Ga diundang oleh Kawasan Wisata Cat Cat untuk memandu dan mengajarkan budaya dan bahasa kepada pemuda setempat langsung di lokasi wisata. Bagi Pak Ga, pekerjaan ini merupakan tanggung jawab sekaligus kebahagiaan di masa tua. "Meskipun saya sudah pensiun, saya masih memiliki kekuatan dan pengetahuan. Saya sangat bahagia dan merasa bermakna untuk terus bekerja dan mengajar para pemuda," ungkap Pak Ga.

Fakta bahwa pelaku usaha mengajak masyarakat lokal untuk berpartisipasi secara langsung membantu mereka menjadi proaktif dalam kegiatan pariwisata: memperkenalkan budaya, melayani wisatawan, dan menciptakan pendapatan yang stabil. Mereka bukan lagi sekadar pengamat luar, melainkan menjadi orang-orang yang benar-benar berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya lokal. Dengan pendekatan ini, Sa Pa membuktikan bahwa pariwisata komunitas hanya benar-benar berkelanjutan jika memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal, pemilik sejati warisan budaya di sini.

Sumber: https://baolaocai.vn/sinh-ke-moi-tu-phat-trien-du-lich-post887817.html