- Menjaga budaya Khmer tetap hidup di tengah kehidupan modern
- Ca Mau menghormati budaya Khmer di Festival Ok Om Bok
- Mempromosikan nilai-nilai budaya Khmer di Ca Mau
Dalam bahasa Khmer, "Sla" berarti pohon pinang (atau buah pinang), dan "Tho" berarti menara (dipahami sebagai stupa). Sederhananya, Sla Tho berarti "pohon kapas upacara".
Suku Sla Tho didekorasi dengan indah dalam upacara keagamaan Khmer.
Bukan hanya sekadar persembahan, bagi masyarakat Khmer, Sla Tho juga melambangkan Gunung Meru, pusat alam semesta, tempat para dewa bersemayam menurut konsep Buddha dan Brahmana kuno.
Sla Tho merupakan benda yang tak terpisahkan dalam sebagian besar ritual Khmer, khususnya pada acara pemujaan leluhur.
Untuk membuat Sla Tho, pengrajin memilih batang pohon pisang yang indah untuk digunakan sebagai pilar, melambangkan kekokohan ibu pertiwi; di sekelilingnya disisipkan cabang-cabang bunga, daun sirih yang digulung, buah pinang dan lilin, serta dupa... Saat ini, Sla Tho dihiasi dengan bunga-bunga berwarna-warni seperti krisan dan marigold untuk menambah kemegahannya.
Setiap detail dekorasi pada Sla Tho menunjukkan penghormatan kepada Tiga Permata.
Setiap detail pada Sla Tho menyampaikan rasa hormat yang tulus kepada Tiga Permata (Buddha - Dharma - Sangha), leluhur, dan dewa pelindung. Masyarakat Khmer percaya bahwa Sla Tho adalah jembatan antara dunia manusia dan dunia dewa. Saat dupa di atas Sla Tho dinyalakan, saat itulah ruang dan waktu suci upacara dimulai. Semua doa untuk perdamaian, panen yang melimpah, atau kebahagiaan pasangan dipanjatkan ke alam atas untuk disaksikan dan diberkati.
Sla Tho didekorasi dengan cerah dalam pernikahan Khmer.
Dalam setiap ritual Khmer, kehadiran Sla Tho merupakan bukti bakti dan keyakinan agama yang mendalam. Memahami Sla Tho membantu kita menghargai keindahan budaya yang sederhana namun dekat dengan alam, serta mengandung filosofi hidup luhur masyarakat Khmer.
Do Ni - Danh Diep
Sumber: https://baocamau.vn/sla-tho-net-thieng-trong-van-hoa-khmer-a124363.html






Komentar (0)