
Festival ini terdiri dari bagian upacara dan bagian perayaan. Bagian upacara meliputi ritual persembahan beras baru kepada leluhur, dengan persembahan seperti: babi panggang, ayam, ikan, nasi yang dimasak dalam bambu, anggur, kain brokat, gelang perak, dan lain-lain. Yang sangat penting adalah nasi yang dimasak dalam bambu dan beras baru, yang melambangkan hasil panen.
Dukun secara berturut-turut mengundang leluhur, dewa gunung, dewa sungai, dan dewa padi untuk menyaksikan upacara tersebut. Doa-doa tersebut mengungkapkan rasa syukur kepada langit dan bumi atas perlindungan dan panen yang melimpah; terima kasih kepada leluhur karena telah memberkati keturunan mereka dengan kesehatan dan kemakmuran; dan juga doa untuk cuaca yang baik, lumbung yang penuh, desa yang damai, dan kehidupan yang berlimpah dan sejahtera. Di akhir upacara, beras yang baru dipanen dibagikan kepada semua orang, melambangkan berbagi, ikatan komunitas, dan kegembiraan kolektif dari festival tersebut.

Festival ini menampilkan kegiatan budaya dan olahraga tradisional, termasuk: pertukaran budaya; kompetisi kuliner di mana 7 tim memamerkan hidangan yang dibuat dari produk pertanian lokal, yang mencerminkan kekayaan identitas budaya kelompok etnis Thai, seperti nasi yang dimasak dengan bambu, daging asap, dan daging panggang dalam tabung bambu; kompetisi tarik tambang dengan 6 tim yang berkompetisi dengan antusias dan sengit; dan kompetisi berjalan di atas tongkat dengan 4 tim dari desa Dan, Chieng Kim, Huoi Pu, dan Chieng Sang… Selain itu, ada kegiatan pengalaman seperti melempar "con" (permainan tradisional), bermain "To mak le" (permainan tradisional), dan berjalan di jembatan monyet, yang menarik banyak penduduk lokal dan wisatawan.






Pada akhir kompetisi, Panitia Penyelenggara menganugerahkan 3 juara pertama, 3 juara kedua, 4 juara ketiga, dan 7 hadiah hiburan kepada tim-tim peserta, sebagai pengakuan atas persiapan yang matang, semangat tim, dan suasana kompetitif yang antusias dari para peserta festival.


Setelah penggabungan, komune Yen Chau memiliki 57 desa, di mana kelompok etnis Thai mencapai 70%. Petani di komune tersebut mengolah lebih dari 500 hektar sawah dalam dua musim. Setiap tahun, sekitar akhir Desember, masyarakat menyelenggarakan Festival Padi Baru untuk berterima kasih kepada langit dan bumi atas cuaca yang baik dan panen yang melimpah di tahun sebelumnya. Pemeliharaan dan pelestarian ritual ini bertujuan untuk melestarikan, mempromosikan, dan menampilkan nilai-nilai indah tanah air, yang terkait dengan pengembangan pengalaman wisata budaya di daerah tersebut.
Sumber: https://baosonla.vn/van-hoa-xa-hoi/khong-gian-trung-bay-san-pham-tieu-bieu-cua-thanh-nien-O4qwiH7vR.html






Komentar (0)