Potensi bahaya makan dendeng sapi secara teratur

Menyebabkan kembung dan penambahan berat badan

Dendeng sapi mengandung banyak sodium, yang dapat menyebabkan retensi air, kembung, penambahan berat badan, dan meningkatkan risiko penyakit tertentu seperti penyakit jantung.

Foto ilustrasi. (Sumber foto: Internet)

Meningkatnya risiko penyakit kronis

Sebagai daging merah olahan, dendeng sapi dapat meningkatkan risiko kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Beberapa bukti menunjukkan bahwa daging merah dapat menyebabkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) (kolesterol jahat) yang tinggi dan dapat digantikan dengan pilihan protein nabati.

Dendeng sapi adalah makanan yang direndam dengan banyak bumbu pedas, mengandung garam tinggi, dan tinggi kolesterol. Jika dikonsumsi terlalu banyak, akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kerusakan ginjal yang parah. Oleh karena itu, penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan ginjal, serta lemak darah tinggi sebaiknya tidak mengonsumsi dendeng sapi secara teratur karena berbahaya bagi kesehatan.

Berisiko keracunan

Selama pengolahan, jika kebersihannya tidak terjamin, dendeng sapi dapat mengandung banyak bakteri listeria, yang dapat dengan mudah menyebabkan diare dan penyakit usus pada penggunanya.

Selain itu, dendeng sapi juga sangat rentan terhadap toksoplasmosis. Bakteri ini dapat berbahaya bagi ibu hamil, terutama bagi janin, karena bayi dapat mengalami gangguan fungsi otak dan mata. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari hidangan ini.

Apa saja yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi dendeng sapi?

Daging ini merupakan sumber protein, seng, dan zat besi yang praktis, tetapi juga bisa tinggi natrium. Kelebihan natrium dapat menyebabkan kembung dan penambahan berat badan. Produsen sering menambahkan garam selama proses pengeringan untuk mencegah pembusukan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan yang berlebihan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan. Satu porsi dendeng sapi mengandung sekitar 20% dari asupan natrium harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa.

Dendeng sapi sering mengandung bahan pengawet seperti natrium nitrit, yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Seiring waktu, terlalu banyak natrium dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan kardiovaskular, tekanan darah, osteoporosis, batu ginjal, dan sebagainya.

Kaitan antara konsumsi daging merah olahan dan risiko diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit kardiovaskular telah terbukti dengan baik. Oleh karena itu, dendeng sapi sebaiknya dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari pola makan yang sehat, seimbang, dan bergizi.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengganti daging merah dengan protein nabati dapat menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan faktor risiko penyakit jantung lainnya. Ada banyak alternatif dendeng sapi berbahan dasar nabati jika Anda ingin mengurangi konsumsi daging merah, misalnya, jamur kering memiliki tekstur dan rasa umami yang serupa.

Perhatikan daftar bahan pada label kemasan produk, beberapa merek dendeng sapi mungkin menggunakan alergen umum, seperti ekstrak malt kedelai atau jelai (sumber gluten).

Simpan dendeng sapi di tempat yang sejuk dan kering, serta dalam wadah tertutup rapat. Hanya konsumsi dendeng sapi yang masih dalam masa kedaluwarsa dan dalam kondisi baik, bebas jamur, tidak menunjukkan tanda-tanda kontaminasi, tidak berbau aneh, dan tidak berubah warna.

Berapa banyak dendeng sapi yang harus saya makan setiap hari?

Dendeng sapi sebaiknya dikonsumsi secukupnya (sekitar 28g/hari). Setiap porsi mengandung sekitar 100 kalori. Meskipun camilan ini bermanfaat karena kandungan nutrisinya yang tinggi, sebaiknya konsumsi dendeng sapi dalam jumlah sedang.

Anda harus mengonsumsi makanan utuh dan tidak diproses untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda akan protein, seng, zat besi, dan nutrisi penting lainnya.

Sumber: https://kinhtedothi.vn/tac-hai-tiem-an-cua-viec-an-thit-bo-kho-thuong-xuyen.html