Oleh karena itu, dana sebesar 30,8 miliar VND akan dialokasikan dari dana negara yang sementara menganggur untuk menambah anggaran asosiasi sastra dan seni, sehingga mereka dapat segera membayar hadiah uang kepada penulis dan penulis pendamping yang telah menerima Penghargaan Ho Chi Minh dan Penghargaan Negara untuk Sastra dan Seni. Kementerian Keuangan bertanggung jawab atas isi dan data dalam laporan dan usulan tersebut.
Para penulis dan perwakilan keluarga penulis menerima Penghargaan Negara untuk Sastra dan Seni.
Daftar asosiasi sastra dan seni yang menerima pendanaan tambahan untuk membayar hadiah uang kepada penulis dan penulis bersama meliputi: Asosiasi Musisi Vietnam (5,6 miliar VND), Asosiasi Film Vietnam (5,46 miliar VND), Asosiasi Seni Rupa Vietnam (2,68 miliar VND), Asosiasi Fotografer Vietnam (3,18 miliar VND), Asosiasi Seniman Teater Vietnam (2,57 miliar VND), Asosiasi Penulis Vietnam ( 5,36 miliar VND), Asosiasi Seni Rakyat Vietnam (506,6 juta VND), Asosiasi Arsitek Vietnam (253,3 juta VND), dan Asosiasi Penari Vietnam (5,15 miliar VND).
Pemerintah mewajibkan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata untuk bertanggung jawab penuh atas daftar penulis dan penulis bersama yang menerima penghargaan serta perkiraan pembayaran hadiah tersebut.
Asosiasi sastra dan seni bertanggung jawab untuk mengelola dan menggunakan dana tambahan tersebut untuk membayar hadiah kepada penulis dan penulis bersama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penghargaan Ho Chi Minh dan Penghargaan Negara untuk Sastra dan Seni pada tahun 2022 diberikan kepada 128 penulis dan penulis bersama; di antaranya 16 penulis dan penulis bersama dianugerahi atau menerima Penghargaan Ho Chi Minh secara anumerta.
Sebelumnya, pada tanggal 12 Oktober, Wakil Perdana Menteri Le Minh Khai menekankan bahwa, hingga saat itu, alokasi dana untuk membayarkan hadiah uang untuk kedua penghargaan tersebut berjalan sangat lambat.
Alasannya adalah beberapa ketentuan dalam peraturan tersebut tidak sepenuhnya masuk akal atau jelas. Selain itu, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata serta Kementerian Keuangan belum berkoordinasi dengan baik. Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata tidak mengajukan perkiraan anggaran tepat waktu, sementara Kementerian Keuangan tidak memprosesnya dengan segera, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam pengajuannya kepada Perdana Menteri untuk dipertimbangkan.
Wakil Perdana Menteri juga meminta agar kedua kementerian tersebut melakukan peninjauan serius, mengambil pelajaran berharga, dan mencegah insiden serupa terjadi lagi.
Tautan sumber






Komentar (0)