
Siswa kelas 11 tahun ini diharapkan menjadi kelas pertama yang menguji coba ujian kelulusan sekolah menengah atas pada komputer di lokasi yang memenuhi syarat.
FOTO: NGAN LE
Khawatir membuat kesalahan dan kehilangan hasil ujian
Perubahan ujian kelulusan SMA dari ujian kertas ke ujian komputer menimbulkan banyak pendapat. Banyak siswa khawatir tentang kondisi ujian dan kemampuan mengoperasikan komputer.
Nguyen Truong Tin, seorang siswa di Sekolah Menengah Atas Berbakat Nguyen Dinh Chieu (Kelurahan Sa Dec, Dong Thap ), berkata: "Saya paling khawatir tentang sastra karena mengetik di komputer menyulitkan ekspresi emosi, dan jika tidak terbiasa mengetik, akan memakan banyak waktu. Belum lagi, sekolah saya saat ini hanya memiliki sekitar 70 komputer, yang hanya cukup untuk digunakan oleh 2 kelas. Banyak komputer yang belum diperbarui, berjalan lambat, dan terkadang bermasalah," ungkap Tin.
Senada dengan itu, Vo Thi Xuan Quynh, siswi SMA Chau Thanh 1 (Komune Tan Nhuan Dong, Dong Thap) menuturkan, yang paling dikhawatirkannya adalah kendala teknis saat ujian.
"Saya khawatir saat mengerjakan ujian, komputer saya macet, koneksi terputus, daya mati, atau terjadi kesalahan perangkat lunak. Selain itu, jika saya memasukkan jawaban yang salah dan tidak tahu cara memperbaikinya, saya pasti akan sangat bingung dan mudah kehilangan kendali," ungkap Xuan Quynh.
Tak hanya siswa, banyak orang tua di daerah pedesaan juga mengungkapkan kekhawatiran mereka ketika ujian berubah ke format baru. Bapak Dang Van Hieu (Kelurahan Tan Khanh Trung, Dong Thap), seorang orang tua yang anaknya duduk di kelas 10, khawatir: "Keluarga saya tidak punya cukup uang untuk membeli komputer bagi anak saya. Saya khawatir ketika dia memasuki ruang ujian, dia akan bingung karena tidak terbiasa dengan pengoperasiannya. Psikologi ujian kelulusan sudah cukup menegangkan, ditambah kekhawatiran tentang cara mengerjakan ujian akan semakin membebani banyak siswa."
Menurut Bapak Hieu, siswa di perkotaan lebih awal terpapar teknologi, sementara siswa di pedesaan umumnya hanya menggunakan komputer selama kelas komputer. "Jika soal ujiannya sama tetapi kondisi latihannya berbeda, siswa di pedesaan tentu akan dirugikan," tambah Bapak Hieu.

Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah memulai persiapan peta jalan ujian kelulusan sekolah menengah atas berbasis komputer mulai tahun 2027 di lokasi yang memenuhi syarat.
FOTO: NGOC DUONG
Ingin mengatur ujian lebih awal
Selain kekhawatiran, banyak siswa percaya bahwa mengikuti ujian kelulusan SMA di komputer merupakan langkah yang sejalan dengan tren transformasi digital dalam pendidikan . Persiapan yang matang dan sinkron sangat penting agar siswa tidak bingung.
Nguyen Phuc Loi, seorang siswa di Sekolah Menengah Atas Lap Vo 2 (Komune My An Hung, Dong Thap), menyampaikan keinginannya untuk mengadakan lebih banyak ujian tiruan yang mensimulasikan ujian sesungguhnya.
"Seandainya saya punya waktu untuk berlatih ujian berkali-kali di komputer sebelum ujian yang sebenarnya, saya rasa saya akan lebih percaya diri. Oleh karena itu, saya berharap sekolah segera menyediakan komputer yang cukup, koneksi yang stabil, dan menyelenggarakan ujian latihan secara berkala agar kami dapat secara bertahap terbiasa dengan pengoperasiannya," tambah siswa laki-laki tersebut.
Orang tua siswa, Truong Thi Phuong (Kelurahan Sa Dec, Dong Thap), juga menyatakan persetujuannya terhadap inovasi ini. Menurut Ibu Phuong, pertama-tama, perlu menyiapkan peralatan, jaringan, dan sistem server yang memadai agar anak-anak dapat berlatih ujian lebih awal. Selain itu, perlu juga menyediakan banyak guru khusus untuk mendampingi para peserta ujian dengan cepat saat menghadapi masalah, sehingga hak-hak mereka terjamin. Selain itu, sekolah perlu memperketat keamanan soal dan lembar jawaban ujian, serta menghindari kecurangan untuk memastikan objektivitas dan keadilan bagi seluruh peserta ujian.
"Jika Kementerian Pendidikan dan Pelatihan serta sekolah menerapkan hal ini dengan cermat, memiliki instruksi yang jelas bagi siswa, dan berinvestasi dalam peralatan secara merata, siswa dapat merasa aman mengerjakan pekerjaan rumah mereka," ujar Ibu Phuong.
Penyelenggaraan ujian kelulusan SMA menggunakan komputer merupakan tren yang tak terelakkan dalam proses transformasi digital di dunia pendidikan. Namun, agar ujian benar-benar adil, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan serta pemerintah daerah perlu memiliki persiapan yang sinkron dan peta jalan panduan yang sistematis agar semua siswa, di mana pun mereka berada, memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka secara setara.
Sumber: https://thanhnien.vn/thi-tot-nghiep-thpt-tren-may-tinh-hoc-sinh-phu-huynh-lo-nhat-dieu-gi-185251007112548469.htm
Komentar (0)