![]() |
Batang gorden, sandaran kepala tempat tidur, dan gagang pintu kamar mandi termasuk di antara hal-hal terbersih di sebuah hotel. Foto: Ron Lach/Pexels. |
Para peneliti di Universitas Houston mengambil sampel bakteri dari 18-19 permukaan berbeda di kamar hotel di beberapa negara bagian AS. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun remote TV, sakelar lampu, toilet, dan wastafel kamar mandi termasuk permukaan yang paling terkontaminasi, sandaran kepala tempat tidur, tiang gorden, dan gagang pintu kamar mandi lebih bersih, dengan tingkat bakteri terendah di ruangan tersebut.
Analisis HealthDay terhadap studi yang sama juga mencatat bahwa lokasi dengan tingkat kontaminasi bakteri terendah adalah sandaran kepala tempat tidur, tiang gorden, dan gagang pintu kamar mandi, jauh lebih rendah daripada permukaan yang sering disentuh seperti remote, sakelar, atau telepon.
Sebagian alasannya berasal dari cara tamu menggunakan kamar tersebut. Sandaran kepala tempat tidur adalah permukaan tetap, terutama digunakan untuk menopang punggung, dan jarang disentuh secara sering. Batang gorden juga hanya disentuh sebentar saat ditarik. Kontak minimal ini secara signifikan mengurangi kemungkinan perpindahan bakteri ke permukaan tersebut.
![]() ![]() |
Bagian kepala ranjang adalah tempat yang relatif paling bersih di kamar hotel. Foto: Liliana Drew/Pexels. |
Untuk gagang pintu kamar mandi, sebagian besar tamu menyentuhnya setelah mencuci tangan. Setelah menggunakan sabun, jumlah bakteri di tangan berkurang secara signifikan, sehingga jumlah bakteri yang berpindah ke gagang pintu lebih rendah dibandingkan dengan gagang pintu kamar tidur.
Selain itu, proses pembersihan juga merupakan faktor lain. Kamar mandi sering diprioritaskan untuk dibersihkan, dengan staf menggunakan bahan kimia pembersih yang kuat dan kain terpisah untuk setiap permukaan. Selama pembersihan wastafel, cermin, dinding keramik, toilet, dll., gagang pintu kamar mandi sering dilap bersamaan dengan wastafel, meskipun bukan fokus utama. Sandaran kepala tempat tidur dan area di sekitar tirai juga cenderung mengumpulkan kotoran yang kurang terlihat, sehingga lebih mudah dibersihkan dengan cepat selama proses penyelesaian ruangan.
Sementara itu, Reuters, mengutip penelitian dari Universitas Houston, melaporkan bahwa remote TV dan sakelar lampu termasuk yang "paling kotor," dengan konsentrasi bakteri yang tinggi, termasuk bakteri tinja, yang ditemukan pada sebagian besar sampel yang diuji. Permukaan ini disentuh oleh banyak orang setiap hari tetapi tidak selalu didesinfeksi secara menyeluruh selama pembersihan ruangan.
Pada kenyataannya, rasa kebersihan yang dirasakan wisatawan sebagian besar berasal dari isyarat visual seperti warna putih, aroma yang menyenangkan, dan kerapian, yang menciptakan kesan menenangkan. Namun, menurut para ahli kesehatan masyarakat, hal ini tidak secara akurat mencerminkan jumlah mikroorganisme yang ada di dalam ruangan. Ruangan yang "terlihat bersih" tidak selalu berarti telah dibersihkan dengan benar.
Konsep "terbersih" di sini hanya relatif. Tim peneliti mencatat bahwa bakteri hadir di lebih dari 80% permukaan yang diambil sampelnya di kamar hotel, termasuk yang diklasifikasikan sebagai kurang terkontaminasi. Ini berarti bahwa sandaran kepala tempat tidur, tiang gorden, dan gagang pintu kamar mandi bukanlah lingkungan steril, hanya mengandung lebih sedikit bakteri daripada "titik rawan" lainnya.
Bagi para pelancong, informasi ini bermanfaat secara praktis dan bukannya menimbulkan kecemasan. Alih-alih terobsesi dengan seluruh ruangan, memahami permukaan mana yang lebih kotor dan mana yang kurang kotor akan membantu memprioritaskan area yang tepat: mencuci tangan setelah check-in, menghindari menyentuh wajah setelah menggunakan remote, telepon, dan sakelar lampu.
Sumber: https://znews.vn/thu-sach-nhat-trong-khach-san-post1610445.html









Komentar (0)