Baoquocte.vn. Transisi energi bersih membuka banyak peluang untuk investasi sosial. Untuk memanfaatkan hal ini, Vietnam perlu menerapkan metode yang efektif untuk menarik investor yang bertanggung jawab secara sosial.
| Transisi energi bersih membuka banyak peluang untuk investasi sosial. (Sumber: CIEM) |
Peluang investasi sosial merupakan aspek penting dalam proses pengambilan keputusan dalam transisi energi. Peluang ini menarik investor yang tertarik pada dampak sosial investasi dan potensi keuntungannya.
Kitty Bu, Wakil Presiden untuk Asia Tenggara dari Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP), berpendapat bahwa transisi energi sangat penting untuk mendorong investasi sosial karena mempromosikan pembangunan ekonomi yang saling terkait, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan sosial. Dengan beralih ke sumber energi terbarukan, negara-negara dapat mendesain ulang sistem energi untuk mengatasi kesenjangan energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
Transisi energi terbarukan (Energiewende) di Jerman adalah contoh utamanya. Kebijakan seperti tarif pajak preferensial tidak hanya mendorong penggunaan energi terbarukan tetapi juga memberdayakan warga, bisnis, dan pemerintah kota untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi hijau. Sistem energi yang demokratis ini telah mendorong investasi yang luas dalam fasilitas energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada impor energi, dan menciptakan pusat ekonomi lokal untuk lapangan kerja hijau dan inovasi.
| Badan Kelistrikan dan Energi Terbarukan (EREA) berkolaborasi dengan GEAPP untuk menyelenggarakan lokakarya teknis yang membahas tentang Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS). (Sumber: GEAPP) |
Di Vietnam, potensi investasi sosial terletak pada penerapan model-model serupa yang berfokus pada komunitas. Proyek energi terbarukan yang terdesentralisasi, seperti mikrogrid tenaga surya, dapat menyediakan listrik ke daerah pedesaan, mengatasi kekurangan energi sekaligus mendorong kewirausahaan lokal.
Sistem-sistem ini memungkinkan masyarakat untuk bersama-sama memiliki dan memperoleh manfaat dari infrastruktur energi terbarukan, mendorong siklus investasi ulang dalam pendidikan , perawatan kesehatan, dan bisnis lokal. Lebih lanjut, transisi energi terbarukan seringkali membutuhkan perubahan tenaga kerja yang luas, menciptakan peluang bagi pemerintah untuk merancang program pelatihan komprehensif yang mempersiapkan pekerja untuk pekerjaan yang lebih ramah lingkungan dan bergaji lebih tinggi.
Proses transisi energi juga menarik modal swasta dan investasi filantropi dengan mengintegrasikannya dengan prioritas ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan) global. Aliran dana ke dalam proses ini memungkinkan pengembangan proyek-proyek yang memprioritaskan ketahanan masyarakat jangka panjang, baik melalui akses ke air bersih, peningkatan kesehatan masyarakat, atau infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh menerima Presiden ADB Masatsugu Asakawa pada 6 November 2024. (Foto: Quang Hoa) |
Sebagai contoh, GEAPP berkolaborasi dengan Asian Development Bank (ADB), Rocky Mountain Institute (RMI), dan Vietnam Energy Institute (IE) untuk mengimplementasikan proyek percontohan pertama Vietnam untuk Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) yang terhubung ke jaringan listrik. BESS merupakan area prioritas untuk menarik investasi.
Mengintegrasikan BESS (Battery Energy Storage System) ke dalam jaringan listrik nasional akan meningkatkan keandalan jaringan dan mengurangi ketergantungan pada sumber bahan bakar tradisional. Proyek BESS tidak hanya berkontribusi pada modernisasi jaringan listrik tetapi juga menciptakan peluang kerja di berbagai bidang seperti manufaktur, instalasi, pasokan, dan industri terkait lainnya.
Untuk menarik investasi di bidang energi hijau, Vietnam telah menerapkan berbagai mekanisme untuk "memberikan lampu hijau" kepada para investor. Dalam pertemuan dengan Presiden ADB Masatsugu Asakawa di Kunming, Tiongkok, pada tanggal 6 November, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengusulkan perluasan operasi ADB di Vietnam di sektor swasta, mendukung bisnis untuk berpartisipasi lebih dalam dalam rantai pasokan global, dan memberikan dukungan modal kepada sektor swasta. Vietnam akan mengembangkan kebijakan untuk mendorong sektor swasta meminjam dari mitra seperti ADB.
Bapak Masatsugu Asakawa menyatakan bahwa, dalam perannya sebagai "bank iklim Asia," ADB akan terus mendukung dan menyediakan pendanaan kepada Vietnam untuk mencapai tujuan pembangunan, terutama transisi energi, transisi hijau, transformasi digital, pengembangan infrastruktur, dan tujuan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Terlihat bahwa dengan memprioritaskan investasi sosial dalam transisi energi, negara-negara seperti Vietnam dapat mencapai tidak hanya dekarbonisasi tetapi juga transisi ekonomi yang lebih luas dan lebih adil.
| Transisi energi terbarukan Jerman (Energiewende) adalah contoh utama menarik investasi sosial. (Sumber: Hive Power) |
Sumber: https://baoquocte.vn/tiem-nang-to-lon-cho-dau-tu-xa-hoi-trong-lo-trinh-chuyen-doi-xanh-297051.html






Komentar (0)