Presiden Bangladesh Perintahkan Pembebasan Mantan Perdana Menteri Khaleda Zia

Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 5 Agustus, Kantor Pers Presiden mengatakan bahwa pertemuan yang dipimpin oleh Bapak Shahabuddin "dengan suara bulat memutuskan untuk segera membebaskan Ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) Begum Khaleda Zia."

Pertemuan Presiden dihadiri oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Waker-Uz-Zaman, bersama dengan kepala angkatan laut dan angkatan udara serta pemimpin senior beberapa partai oposisi, termasuk BNP dan Jamaat-e-Islami.

Mantan Perdana Menteri Khaleda Zia - Presiden Partai Nasionalis Bangladesh (BNP). Foto: Reuters

Ibu Zia, 78, perdana menteri Bangladesh dua kali, kesehatannya buruk dan dirawat di rumah sakit setelah dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena korupsi pada tahun 2018.

Ia memiliki perseteruan yang berkepanjangan dengan Hasina dan dituduh menyalahgunakan kekuasaan karena menggelapkan sekitar $250.000 sumbangan untuk sebuah panti asuhan. BNP mengatakan kasus-kasus tersebut direkayasa dan bertujuan untuk menjauhkan Zia dari dunia politik.

"Pertemuan itu juga memutuskan untuk membebaskan semua orang yang ditangkap selama protes mahasiswa," tambah pernyataan presiden.

Sejak bulan lalu, lebih dari 2.000 orang telah ditangkap dalam protes jalanan terhadap kuota pekerjaan negara, yang dengan cepat berubah menjadi demonstrasi nasional yang menuntut pengunduran diri Ibu Hasina.

Hampir 300 orang tewas dalam protes yang berlangsung selama berminggu-minggu. Kekerasan yang mematikan pada malam 4 Agustus menewaskan hampir 100 orang dan jam malam diberlakukan untuk meredam protes.

Pada 5 Agustus, Jenderal Waker-Uz-Zaman mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara. Militer Bangladesh juga menyatakan akan mencabut jam malam pada dini hari tanggal 6 Agustus dan membuka kembali kantor, pabrik, dan sekolah mulai pukul 6 pagi di hari yang sama.

Ngoc Anh (menurut Al Jazeera)

Sumber: https://www.congluan.vn/tong-thong-bangladesh-ra-lenh-tha-cuu-thu-tuong-khaleda-zia-post306517.html