Pada 16 Agustus, peretas ZeroSevenGroup mengumumkan telah menyusup ke cabang Toyota di AS, mencuri 240GB data karyawan dan pelanggan, serta kontrak dan informasi keuangan. Sebuah forum peretas kemudian menawarkan 240GB data tersebut untuk dijual.
Setelah insiden tersebut, pada 19 Agustus, perusahaan tersebut mengakui bahwa sistem jaringannya di AS telah diserang. Namun, masalah tersebut tidak memengaruhi seluruh sistem, ungkap seorang perwakilan Toyota kepada Bleeping Computer.
Toyota menyatakan sedang bekerja sama dengan pihak-pihak yang terdampak dan akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan. Namun, Toyota tidak memberikan detail mengenai berapa lama sistem tersebut diretas, bagaimana peretas mengaksesnya, atau berapa banyak pengguna yang datanya terekspos.
Menurut analisis para ahli dari Bleeping Computer, berkas-berkas yang dijual tersebut dibuat sejak 25 Desember 2022. Namun, tanggal ini hanya menunjukkan bahwa para peretas memiliki akses ke server tempat data tersebut disimpan.
Sebelumnya, pada Mei 2023, Toyota juga mengakui serangan yang membocorkan data lokasi kendaraan milik 2.150.000 pelanggan. Beberapa minggu kemudian, perusahaan kembali menemukan dua layanan cloud yang salah konfigurasi dan membocorkan informasi pelanggan.
Setelah serangkaian insiden, Toyota menerapkan sistem pemantauan konfigurasi cloud otomatis dan memasang basis data pada komputer internal untuk mencegah insiden serupa.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/toyota-bi-tan-cong-mang.html
Komentar (0)