Bapak Nguyen The Dinh, Kepala Dewan Pengelola Wihara Tran Hung Dao, menekankan: “Lebih dari 7 abad telah berlalu, tetapi citra Santo Tran Hung Dao masih hidup abadi di benak rakyat Vietnam. Beliau bukan hanya seorang jenderal yang luar biasa, tetapi juga seorang pemikir, orang yang meletakkan dasar bagi seni militer Vietnam. Proklamasinya kepada Prajurit dan Pokok-Pokok Strategi Militernya masih merupakan warisan spiritual yang berharga, membangkitkan patriotisme, tekad yang kuat, dan solidaritas nasional.”

Panitia penyelenggara mengatakan bahwa peringatan wafatnya Santo Tran Hung Dao bukan saja sebagai momentum mengenang jasa-jasa besar Santo Tran Hung Dao, tetapi juga sebagai kegiatan budaya dan keagamaan yang memiliki makna pendidikan yang mendalam, mengingatkan generasi masa kini akan kesetiaan, rasa tanggung jawab terhadap negara, dan keyakinan teguh terhadap kepemimpinan Partai dan Negara dalam rangka membangun dan membela Tanah Air.

Suasana upacara berlangsung khidmat. Setelah upacara peringatan, para delegasi, umat, dan masyarakat memberikan penghormatan kepada pahlawan agung yang tiga kali memimpin pasukan dan rakyat Dai Viet untuk mengalahkan pasukan Yuan-Mongol, melindungi kemerdekaan nasional. Acara dilanjutkan dengan barongsai dan tari naga serta petikan sejarah Dinasti Tran, mengenang momen-momen heroik bangsa, yang menarik banyak pengunjung dan wisatawan.

Dalam rangka upacara peringatan tersebut, pada tanggal 10 sampai dengan 12 Oktober, Kelenteng Tran Hung Dao akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan ritual adat, antara lain: Panitia Ibadah Wanita (pukul 10.00 pagi tanggal 10 dan 11 Oktober), ritual Hat Van - Hau Dong (pukul 13.00 tanggal 10 Oktober), Panitia Ibadah Pria (pukul 10.00 pagi tanggal 11 Oktober), dan upacara syukur penutup (pukul 14.00 tanggal 12 Oktober).

Di antara kerumunan orang yang menghadiri upacara dengan penuh hormat, tak hanya para lansia, tetapi juga banyak anak muda, mahasiswa, dan warga Kota Ho Chi Minh yang mempersembahkan dupa untuk mengenang mereka. Bagi mereka, ini adalah kesempatan untuk menghayati atmosfer sejarah yang sakral, untuk mengenang teladan "melupakan diri demi negara, mengabdi kepada rakyat" dari Santo Tran Hung Dao, simbol abadi patriotisme Vietnam.
Peringatan wafatnya Santo Tran Hung Dao bukan hanya sekadar mengenang jasa-jasa sang pahlawan nasional, tetapi juga sebagai kegiatan budaya sebagai wujud rasa syukur Kota Ho Chi Minh yang senantiasa menjaga dan menghormati nilai-nilai spiritual abadi rakyat Vietnam.
Sumber: https://ttbc-hcm.gov.vn/tp-ho-chi-minh-tuong-niem-725-nam-duc-thanh-tran-hung-dao-1019746.html
Komentar (0)