Kementerian Perhubungan baru saja menerbitkan Surat Edaran No. 45 yang mengatur penerbitan, penerbitan kembali, penghentian sementara, dan pencabutan sertifikat uji kendaraan bermotor. Surat Edaran ini berlaku mulai 1 Januari 2025.

Sehubungan dengan itu, pada Pasal 13 Surat Edaran tersebut mengatur pemberhentian sementara sertifikasi tenaga ahli uji kendaraan bermotor selama 30 hari, apabila: Tenaga ahli uji kendaraan bermotor memalsukan hasil sertifikasi dan pemeriksaan; Mengganggu, menimbulkan kesulitan dan gangguan terhadap organisasi dan perseorangan dalam menjalankan tugasnya; Tidak melaksanakan tugas yang diberikan tanpa alasan yang sah; Melanggar ketentuan disiplin kerja, peraturan internal, dan tata tertib kerja instansi atau unit kerja.

Inspeksi kendaraan .jpg
Mulai 1 Januari 2025, sertifikat inspektur akan dicabut jika mereka dinyatakan bersalah oleh putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap karena melanggar peraturan terkait kegiatan sertifikasi dan inspeksi. Foto: Hoang Ha

Dalam Pasal 14 Surat Edaran tersebut diatur mengenai pencabutan sertifikat bagi Inspektur yang sertifikatnya dicabut apabila termasuk dalam salah satu hal berikut:

Pada waktu yang sama setiap hari, secara bersamaan melakukan inspeksi atau mengonfirmasi hasil inspeksi dari 2 atau lebih fasilitas inspeksi.

Memalsukan dokumen untuk mendapatkan sertifikat inspeksi kendaraan.

Telah diskors sementara dari posisi pemeriksaan kendaraan sebanyak 3 kali dalam 12 bulan berturut-turut.

Dihukum berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang sertifikasi dan inspeksi.

Gunakan alat dan perangkat lunak untuk memperbaiki data kendaraan, data inspeksi dan sertifikasi untuk melegalkan informasi kendaraan dan hasil inspeksi kendaraan.

Kapasitas sipil yang hilang atau terbatas.

Tidak secara langsung melakukan pekerjaan profesional yang terkait dengan bidang inspeksi kendaraan selama 12 bulan berturut-turut atau lebih.