Pada tanggal 11 Januari, Ibu Rah Lan Dinh - Wakil Ketua Komite Rakyat kecamatan Ia Pal, distrik Chu Se ( Gia Lai ) mengonfirmasi bahwa kasus keracunan daging kodok baru saja terjadi di daerah tersebut, yang menyebabkan 2 anak meninggal, 1 anak berada di ruang gawat darurat.
Menurut informasi awal, sekitar pukul 10.00 pagi di hari yang sama, tiga saudara perempuan kandung, yaitu S.HN (lahir 2013), SH (lahir 2018), dan ST (lahir 2020), yang semuanya tinggal di Desa Tao Roong, Kecamatan Ia Pal, sedang menyembelih kodok untuk dimakan. Sekitar pukul 11.30 pagi, keluarga mereka menemukan mereka tergeletak tak bergerak di lantai, tidak dapat menahan buang air kecil, sehingga mereka dibawa ke Pusat Medis Distrik Chu Se untuk perawatan darurat.
Anak bungsu sedang dirawat di Rumah Sakit Anak Gia Lai (foto HT)
Menurut Pusat Medis Distrik Chu Se, ketika S. HN dirawat di rumah sakit, sirkulasi dan pernapasannya terhenti, pupil matanya melebar hingga batas maksimal, denyut nadinya tidak terdeteksi, dan tekanan darahnya tidak terukur. Meskipun dokter telah mencoba menyadarkannya, kondisinya tidak membaik, dan ia kemudian meninggal dunia.
SH dan ST dirawat di rumah sakit dalam keadaan mengantuk, muntah-muntah... dan didiagnosis keracunan daging kodok oleh dokter. Setelah mendapatkan pertolongan pertama intensif dari dokter, kedua pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Provinsi Gia Lai untuk perawatan. Namun, dalam perjalanan ke unit gawat darurat, S.H. meninggal dunia.
Saat ini, ST sedang dirawat secara aktif di Departemen Perawatan Intensif dan Antiracun (Rumah Sakit Anak Gia Lai).
Diketahui bahwa kodok-kodok itu ditangkap oleh sang ayah kemarin. Saat ayah dan neneknya pergi, ketiga saudara perempuan itu membawa kodok-kodok itu keluar untuk dipotong dan dimakan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)