Ada banyak diskusi di kalangan akademis dan pasar tentang peran penelitian dalam membentuk masa depan 6G.
Sebelumnya, lokakarya 3GPP yang diadakan di Korea pada Maret 2025, berdasarkan riset dan orientasi pasar, mengusulkan 237 rekomendasi untuk memengaruhi dan menyesuaikan prioritas 6G. Hasil lain dari proses dialog ini adalah penekanan kebutuhan untuk membangun jaringan digital yang memfasilitasi pengembangan layanan inovatif di era mesin dan AI, serta menghadirkan dua jenis nilai penting: mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) dan menciptakan aliran pendapatan baru bagi operator.
Para pembicara di acara tersebut sepakat bahwa "Keberlanjutan telah menjadi kata yang lemah akhir-akhir ini." Sentimen ini mencerminkan menurunnya prioritas yang diberikan kepada pembangunan berkelanjutan dan kriteria tersebut tampaknya tidak lagi menjadi persyaratan yang kaku untuk 6G.
Terlepas dari seberapa besar prioritas keberlanjutan dikurangi, biaya konsumsi listrik bagi operator masih terlalu tinggi. Diperkirakan biaya ini mencapai 20% hingga 40% dari biaya operasional operator. Peningkatan efisiensi energi untuk mengurangi biaya kini menjadi kebutuhan dasar bagi operator, yang mengharuskan peneliti pasar dan akademisi untuk bekerja sama dalam menemukan solusi untuk teknologi 6G.
Kemajuan terbaru dalam efisiensi energi
Jaringan seluler dirancang untuk kinerja tinggi, tetapi tidak dioptimalkan untuk konservasi energi. Upaya awal 3GPP (Proyek Kemitraan Generasi ke-3) berfokus pada penghematan energi dan memperpanjang masa pakai baterai terminal. Seiring meningkatnya permintaan data, konsumsi daya pun meningkat — dan operator menemukan bahwa jaringan akses radio menyumbang lebih dari 70 persen dari total konsumsi daya.
Hasilnya, berbagai mekanisme untuk status "tidur" stasiun pangkalan telah diperkenalkan. Penguat daya, meskipun masih menjadi pengguna daya terbesar, telah mengalami peningkatan kinerja dan waktu bangun. Namun, peningkatan ini diimbangi oleh permintaan data yang terus meningkat, sementara konsumsi daya komponen terus meningkat dengan laju 2,8% per tahun.
Aktivitas penelitian baik akademis maupun pasar sedang dilaksanakan untuk mengatasi efisiensi energi di semua tingkatan, termasuk: Pengurangan signifikan transmisi yang tidak diperlukan; Desain ramping: domain waktu + domain ruang dan domain frekuensi; Algoritma hemat energi untuk jaringan berkemampuan UE; Antarmuka udara 6G hemat energi baru.
Sinkronisasi waktu tidur simultan untuk downlink DL dan uplink UL; Pengaktifan/penonaktifan operator otomatis dalam konfigurasi multi-lapisan; Manajemen interferensi yang ditingkatkan untuk efisiensi spektrum yang lebih baik; Bentuk gelombang hemat energi baru; AI/ML umum - Prosesor pita dasar BBU yang dipercepat GPU... Semua demi efisiensi energi sekaligus meminimalkan dampak pada KPI.
Jaringan Switching
Kita sedang berada di tengah transisi dari jaringan seluler masa kini, yang menyediakan konektivitas dan data, menuju jaringan yang telah berevolusi yang memungkinkan mesin dan manusia berkolaborasi dalam infrastruktur digital yang terhubung. Jaringan ini akan menghadirkan pengalaman hiburan dan penyembuhan, memungkinkan manusia untuk bekerja, menjalankan pabrik pintar, menggunakan robot untuk membantu pemulihan pascabencana, dan memungkinkan drone untuk menemukan dan mengirimkan paket secara akurat. Jaringan yang telah ditransformasikan ini akan memenuhi kebutuhan komunikasi manusia dan mesin di era AI.
Jaringan transformasional ini membutuhkan kinerja, keandalan, keamanan, konektivitas di mana-mana, dan kecerdasan yang menyeluruh, yang jauh lebih tinggi daripada jaringan yang ada saat ini. Jaringan ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi lingkungan dan beradaptasi dengan kebutuhan pengguna dan mesin di jaringan.
Untuk memenuhi tuntutan tinggi ini, jaringan 6G perlu lebih efisien di semua lapisan—mulai dari lapisan fisik hingga komponen, operasi, dan aplikasi. Peningkatan kinerja yang komprehensif ini akan menghasilkan efisiensi energi yang lebih besar (Tabel 1).
Masa depan
Hingga saat ini, upaya riset, pemasaran, dan standardisasi belum menghasilkan penurunan konsumsi daya yang signifikan. Namun, stasiun pangkalan 5G dirancang untuk mengonsumsi daya lebih sedikit, dan stasiun pangkalan LTE secara bertahap dihapuskan. Transisi jaringan yang ada ke 5G akan membantu meningkatkan efisiensi energi dan mewujudkan manfaat dari pengurangan konsumsi daya.
Selain itu, kemajuan teknologi di seluruh lapisan jaringan, ditambah dengan teknik penghematan energi di tepi jaringan, akan membantu mengurangi konsumsi daya secara keseluruhan.
Teknologi 6G tahap awal mungkin tidak menciptakan masa depan yang ideal untuk efisiensi energi. Namun, teknologi ini akan meletakkan fondasi bagi efisiensi energi yang komprehensif, mengubah efisiensi energi dari sekadar isu pasca-penerapan menjadi kondisi desain.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/kinh-te/kinh-doanh/tuong-lai-cua-nghien-cuu-mang-6g-va-hieu-qua-su-dung-nang-luong/20250819103810624
Komentar (0)