Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mengapa lampu lalu lintas di Jepang berwarna biru?

(Dan Tri) - Lampu lalu lintas di Jepang juga punya 3 warna: merah, kuning, dan hijau. Tapi anehnya, warna hijau di sini lebih kebiruan, bukan hijau.

Báo Dân tríBáo Dân trí16/06/2025

Vì sao đèn giao thông ở Nhật có màu xanh lam? - 1

Lampu lalu lintas di Jepang dibedakan berdasarkan tiga warna: merah, kuning, dan biru (Foto: Shutterstock).

Di sebagian besar negara di dunia , warna lampu lalu lintas dianggap sebagai "aturan tak tertulis", dengan merah berarti berhenti, kuning berarti hati-hati, dan hijau berarti jalan. Sinyal-sinyal ini telah menjadi hampir naluriah, tanpa perlu penjelasan, melampaui semua batasan bahasa dan budaya.

Namun, di Jepang, negara yang terkenal dengan budayanya yang unik, aturan ini tidak sepenuhnya berlaku. Lebih tepatnya, sebagian besar lampu "hijau" di Jepang berwarna biru, bukan hijau, sehingga membingungkan banyak wisatawan.

Perbedaannya berasal dari...bahasa

Lampu lalu lintas di Jepang juga memiliki 3 warna seperti dunia: merah, kuning, dan hijau. Namun anehnya, warna hijau di sini lebih biru daripada hijau.

Fenomena ini bukan kesalahan teknis, melainkan berakar pada sejarah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang kuno, kata "ao"—yang aslinya berarti biru—digunakan untuk merujuk pada hijau, biru, dan segala sesuatu di antaranya.

Meskipun bahasa Jepang modern kini memiliki kata "midori" untuk hijau, perbedaan ini belum sepenuhnya diterima dalam budaya populer. Orang Jepang masih sering menyebut benda-benda hijau sebagai "ao", seperti dalam frasa "aoringo" (apel hijau) atau "aoyama" (gunung hijau).

Vì sao đèn giao thông ở Nhật có màu xanh lam? - 2

Lampu lalu lintas pejalan kaki di Jepang juga menggunakan warna biru, bukan hijau (Foto: Getty).

Ketidakjelasan persepsi warna ini mendorong pemerintah Jepang, ketika mengeluarkan standar lampu lalu lintas pada tahun 1973, untuk memilih warna hijau yang paling mendekati biru. Hal ini diyakini dapat menjaga konsistensi bahasa dan estetika budaya.

Itu menjelaskan mengapa beberapa lampu lalu lintas di Jepang terlihat biru, terutama di area yang masih menggunakan sistem lama.

Persepsi Warna: Ilmiah atau Subjektif?

Perbedaan warna lampu lalu lintas di Jepang juga menunjukkan tema yang lebih luas: penamaan dan persepsi warna menurut karakteristik budaya dan pribadi.

Contoh yang terkenal adalah tes daring IsMy.Blue , di mana pengguna diminta untuk mengklasifikasikan rentang warna antara hijau dan biru. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada konsensus mutlak, bahkan di antara penutur bahasa yang sama.

Hal serupa juga diamati di Yunani kuno, di mana penamaan warna tidak terlalu didasarkan pada panjang gelombang cahaya, melainkan lebih sering dikaitkan dengan tekstur, kecerahan, dan reflektivitas. Ini merupakan cara yang sangat berbeda dalam mendefinisikan warna dibandingkan saat ini.

Kembali ke Jepang, dapat dilihat bahwa warna biru pada lampu lalu lintas bukan sekadar pilihan teknis, tetapi merupakan cerminan mendalam lapisan linguistik dan budaya yang telah terbentuk selama berabad-abad.

Jadi, jika suatu hari Anda berdiri di persimpangan di Tokyo dan melihat lampu "biru", silakan terus berjalan. Bagi orang Jepang, itu tetap lampu hijau – hanya hijau di jalan mereka.

Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/vi-sao-den-giao-thong-o-nhat-co-mau-xanh-lam-20250616110452585.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini
Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Com lang Vong - rasa musim gugur di Hanoi

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk