Vietnam bertekad untuk membuat terobosan dalam pertumbuhan melalui reformasi kelembagaan dan infrastruktur

Pada pagi hari tanggal 24 September, Konferensi "Mempromosikan Investasi Infrastruktur Berkelanjutan di Vietnam: Perangkat Penjaminan Kredit - Kisah Sukses dan Potensi Terobosan" berlangsung di Kota Ho Chi Minh. Konferensi ini mempertemukan para pakar, investor, dan agensi manajemen untuk berbagi perspektif tentang pemanfaatan perangkat penjaminan kredit dan pemeringkatan kredit.

Konferensi ini bertujuan untuk membuka blokir arus modal, mendorong inovasi struktur obligasi, dan mengembangkan pasar modal yang berkelanjutan.

Berbicara di konferensi tersebut, Bapak Phan Duc Hieu, Anggota Tetap Komite Ekonomi Majelis Nasional, berkomentar bahwa orientasi pembangunan sosial-ekonomi Vietnam ditunjukkan dengan jelas melalui mekanisme manajemen pertumbuhan tahunan. Majelis Nasional selalu menjadi lembaga yang menetapkan target pertumbuhan PDB. Hal ini menjadi dasar bagi Pemerintah untuk merumuskan kebijakan.

Pada akhir tahun 2024, target pertumbuhan PDB untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar 6,5–7%. Namun, pada Februari 2025, Pemerintah telah mengajukan penyesuaian kepada Majelis Nasional menjadi minimal 8%. Hal ini menunjukkan tekad yang kuat di tengah ketidakstabilan global.

Untuk mewujudkan tujuan ini, Pemerintah telah menerapkan berbagai solusi secara simultan, di antaranya reformasi kelembagaan dan lingkungan bisnis yang dianggap sebagai tugas utama. Hal ini merupakan langkah untuk menghilangkan hambatan, menciptakan kemudahan maksimal bagi produksi dan bisnis, serta menarik modal investasi.

Ikhtisar lokakarya. (Foto: thoibaotaichinhvietnam.vn)

Selain itu, pembangunan infrastruktur sosial-ekonomi, terutama infrastruktur transportasi, terus ditetapkan sebagai pilar strategis. Proyek-proyek lintas wilayah dan nasional seperti kereta api cepat Utara-Selatan, jalan tol utama, dan sistem bandara sedang digalakkan. Proyek-proyek ini bertujuan untuk menciptakan momentum baru bagi pertumbuhan.

Majelis Nasional telah menyetujui kebijakan investasi untuk kereta cepat Utara-Selatan, dengan total perkiraan modal sekitar 67 miliar dolar AS. Bersamaan dengan itu, amandemen Undang-Undang Perkeretaapian untuk memperluas kemampuan mobilisasi sumber daya sosial dan menyederhanakan prosedur investasi telah menegaskan tekad untuk mereformasi kelembagaan.

Bapak Hieu menekankan: “Mulai tahun 2025, reformasi kelembagaan akan menjadi prioritas utama dan harus didahulukan untuk membuka jalan. Berkat orientasi ini, proyek infrastruktur skala besar dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan efektif. Pada saat yang sama, hal ini akan memperkuat kepercayaan investor internasional terhadap konsistensi kebijakan Vietnam.”

Berdasarkan keputusan Majelis Nasional dan Pemerintah pada tahun 2025, terlihat bahwa reformasi kelembagaan dan investasi infrastruktur menjadi prioritas utama. Hal ini merupakan prasyarat untuk mencapai target pertumbuhan. Dalam konteks tersebut, konferensi berfokus pada pembahasan instrumen penjaminan kredit, pemeringkatan kredit, dan modal hijau.

Hal ini dianggap sebagai solusi penting untuk memobilisasi sumber daya sosial. Selain itu, hal ini meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong implementasi proyek-proyek berskala besar. Kombinasi tekad politik dan inisiatif pasar diharapkan dapat membuka arah berkelanjutan bagi infrastruktur Vietnam di periode mendatang.

Sumber: https://thoidai.com.vn/viet-nam-quyet-tam-dot-pha-tang-truong-nho-cai-cach-the-che-va-ha-tang-216522.html