Pesan yang tercetak rapi, tertempel di botol air di pintu masuk kedai nasi ayam, berbunyi: "Para pengirim yang terhormat! Sambil menunggu pesanan Anda, silakan duduk dan nikmati es teh. Selama jam sibuk, ketika jumlah pesanan meningkat, kedai akan berusaha menyelesaikan dan mengirimkan pesanan Anda secepat mungkin. Mohon tunggu." Meskipun hanya beberapa kalimat pendek, pesan ini membuat para pengirim merasa hangat di tengah hari yang panas, hujan, dan perjalanan yang terburu-buru.
Kata-kata kecil, makna besar
Ibu Le My Quyen (24 tahun, bekerja di restoran nasi ayam di Jalan Lu Gia, Distrik Phu Tho ) mengatakan bahwa pengumuman tersebut telah dipasang selama hampir setengah tahun. Alasannya, pemilik restoran melihat para pengantar bekerja keras di bawah terik matahari, sehingga ia terpikir untuk mengajak mereka minum air sambil menunggu. Staf restoran meletakkan botol air tepat di sebelah pintu masuk agar para pengantar dapat dengan mudah melihat dan menggunakannya. Restoran nasi ayam ini memiliki 14 cabang, dan banyak tempat lain telah memasang pengumuman serupa.
Baris notifikasi dikirim ke pengirim
FOTO: NVCC
"Staf selalu berusaha agar kurir mengantarkan pesanan makanan untuk dibawa pulang kepada pelanggan sesegera mungkin. Sambil menunggu, kami mengajak mereka minum air putih untuk mengurangi rasa frustrasi yang biasa terjadi di jam sibuk, ketika restoran menerima banyak pesanan. Saya melihat semua orang juga senang menunggu, tidak terburu-buru," ungkap Ibu Quyen.
Belum lama ini, sebuah pengumuman yang bertuliskan "Pengirim harap menunggu di luar, jangan duduk di meja pelanggan" di sebuah restoran memicu perdebatan sengit di media sosial. Banyak orang berpikir bahwa jika restoran tersebut memiliki sedikit meja tetapi banyak pelanggan, pengumuman tersebut seharusnya ditulis dengan lebih bijaksana.
Menanggapi hal ini, Ibu Quyen mengatakan bahwa staf di restoran tempatnya bekerja selalu menghormati pengirim makanan. Sebagai perwakilan pelanggan yang membeli makanan dan mengantarkan makanan langsung kepada pelanggan, pengirim makanan juga harus diperlakukan dengan baik. Ketika pengirim makanan datang untuk makan siang, restoran selalu menawarkan es teh gratis, mengingatkan staf untuk menambahkan lebih banyak nasi dan sayuran.
"Saat ramai, kami harap para pengirim mengerti bahwa mereka harus menunggu lama. Restorannya cukup kecil, jadi kami tidak bisa menyediakan meja untuk para pengirim, tetapi ada ruang berdiri di dalam. Saat sepi, semua orang bisa duduk dengan nyaman," ujar Ibu Quyen.
Tersentuh oleh pemahaman
Banyak pengirim barang berbagi bahwa yang menyentuh mereka bukan hanya segelas air atau kursi, melainkan rasa hormat dan pengertian. Dalam pekerjaan yang seringkali penuh tekanan, terkadang tidak diizinkan masuk ke toko atau harus menunggu di pinggir jalan, diundang untuk beristirahat membuat mereka merasa sangat hangat.
Restoran ini menjual banyak hidangan yang khusus berbahan dasar ayam.
Bapak Nguyen Ngoc Hung (29 tahun), seorang pengirim aplikasi pesan-antar makanan, berkata: "Saya harap foto ini disebarkan agar semua orang bisa merespons, pengirim seperti saya akan merasa sangat senang." Pengirim lainnya, Bapak Vi Van Ngoc (24 tahun), mengungkapkan: "Saya telah mengemudikan kendaraan pesan-antar makanan selama lebih dari 2 tahun, mengemudi di jalan sepanjang hari, terkadang harus berdiri dan menunggu pesanan dalam waktu lama, seringkali harus menahan hujan dan panas. Ketika saya melihat pengumuman ini, saya tiba-tiba merasa senang karena saya diperhatikan. Bisa duduk dan minum segelas air dingin sambil menunggu juga merupakan penyemangat yang luar biasa."
Kisah yang tampak biasa itu juga mengingatkan banyak orang pada gambaran cinta antarmanusia di kota ini: es teh gratis di pinggir jalan, makanan gratis, potong rambut gratis... Meskipun kecil, semuanya berkontribusi dalam menyebarkan pesan berbagi dan kebaikan, menjadikan kota ini semakin indah. Iklan kecil di kedai nasi ayam ini bukan hanya untuk para pengantar, tetapi juga pengingat yang lembut bagi banyak orang lainnya.
Sumber: https://thanhnien.vn/am-ap-dong-thong-bao-o-quan-com-gui-cac-shipper-18525091722474692.htm
Komentar (0)