Hal ini dianggap sebagai solusi yang memberikan manfaat besar bagi produsen dan konsumen, dan proposal ini telah mendapat dukungan dari banyak pakar dan legislator. Namun, terdapat juga banyak kekhawatiran tentang kemungkinan kenaikan harga pupuk ketika tarif pajak baru diterapkan.
Pada seminar konsultasi "Dampak penerapan tarif PPN 5% pada industri pupuk" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Asosiasi Konsultasi Pajak Vietnam, dan Universitas Perdagangan Luar Negeri pada 17 Oktober, para ahli memberikan data terperinci tentang dampak pengalihan pupuk ke penerapan tarif PPN 5%.
Dengan demikian, harga pupuk urea, DAP, dan fosfat produksi dalam negeri dapat turun masing-masing sebesar 2%, 1,13%, dan 0,87%, sementara harga NPK dapat sedikit meningkat (0,09%) atau tetap sama. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan PPN 5% tidak hanya tidak meningkatkan harga pupuk, tetapi juga dapat membantu menurunkan harga beberapa pupuk produksi dalam negeri.
Delegasi Majelis Nasional Trinh Xuan An menyampaikan pendapatnya pada seminar "Penerapan pajak pertambahan nilai pada pupuk: Untuk pembangunan pertanian berkelanjutan" pada 17 November.
Delegasi Majelis Nasional Trinh Xuan An, Anggota Tetap Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional Majelis Nasional ke-15, mengatakan bahwa tidak ada dasar yang menyatakan bahwa pengenaan PPN 5% akan menaikkan harga pupuk. Ia menekankan perlunya pandangan yang objektif dan ilmiah dalam menilai dampak PPN 5%, menghindari pandangan subjektif dan emosional. Menurutnya, pengembalian pupuk ke PPN 5% sepenuhnya masuk akal dari segi ilmiah dan tidak akan berdampak negatif bagi petani.
Penerapan PPN 5% untuk pupuk diharapkan memberikan banyak manfaat bagi petani. Ketika biaya pupuk produksi dalam negeri menurun, harga jual pupuk memiliki ruang untuk turun, sehingga menekan harga pupuk impor. Struktur pasar saat ini, dengan konsumsi pupuk domestik mencapai lebih dari 70% dan pupuk impor kurang dari 30%, akan memungkinkan produsen dalam negeri untuk memimpin penyesuaian tingkat harga pasar pupuk. Hal ini akan memberikan manfaat besar bagi petani, membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi ekonomi .
Bapak Nguyen Van Duoc, Anggota Tetap Asosiasi Konsultan Pajak Vietnam, menganalisis bahwa jika pupuk tidak dikenakan PPN, PPN masukan tidak akan dapat dikurangkan dan harus dimasukkan dalam biaya perusahaan, sehingga meningkatkan biaya produk. Hal ini akan membuat harga pupuk bagi petani menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, jika PPN 5% diterapkan, perusahaan produksi dalam negeri akan memiliki ruang untuk menurunkan harga, menciptakan persaingan yang adil dengan pupuk impor dan mendorong produksi dalam negeri.
Tarif PPN 5% atas pupuk perlu dikonversi agar ada ruang untuk menurunkan harga jual.
Ekonom, Associate Professor, Dr. Dinh Trong Thinh menekankan bahwa penerapan PPN 5% pada pupuk tidak hanya meningkatkan kualitas pupuk tetapi juga meningkatkan nilai produk pertanian Vietnam, membantu pertanian menjadi pilar ekonomi sejati.
Negara-negara di seluruh dunia memiliki kebijakan preferensial untuk produksi pertanian, dan Vietnam perlu menerapkan kebijakan PPN yang wajar agar pertanian dapat berkembang pesat. Bapak Thinh berpendapat bahwa pengalihan pupuk ke PPN 5% diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pupuk, serta memenuhi kebutuhan petani.
“ Saya sedih melihat teknologi pupuk Vietnam belum menyamai teknologi dunia. Oleh karena itu, saya sangat berharap Majelis Nasional dapat mengambil keputusan yang tepat terkait PPN pupuk. Dengan demikian, kualitas pupuk akan meningkat, nilai produk pertanian Vietnam pun meningkat, dan pertanian dapat benar-benar menjadi pilar perekonomian, ” ujar Associate Professor, Dr. Dinh Trong Thinh.
Ia berharap dengan adanya perubahan UU PPN tersebut, pupuk dapat dikenakan PPN sebesar 5% sehingga dapat mentransformasi sumber daya dalam rangka peningkatan produktivitas dan kualitas pupuk, bahan baku, dan peralatan guna memenuhi kebutuhan petani.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/ap-thue-gtgt-5-can-cu-giam-gia-phan-bon-ar908871.html
Komentar (0)