Arsenal tidak membutuhkan pemain nomor 9 untuk mencetak 25 gol untuk memenangkan gelar

Arsenal akan bertandang ke Anfield akhir pekan ini dengan harapan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing memperebutkan gelar juara.

Arsenal memiliki penjaga gawang yang andal.

Namun jika mereka ingin berhasil, itu tidak akan bergantung pada Viktor Gyökeres - yang direkrut dengan harga £64 juta - tetapi pada kerangka pertahanan yang terdiri dari William Saliba, Gabriel Magalhães dan penjaga gawang David Raya.

Platform Pertahanan - Perbedaan Terbesar

Dalam sepak bola modern, orang sering membicarakan nomor punggung 9 yang berkelas, "mesin gol" yang dapat menentukan gelar juara. Arsenal pun tak luput dari tren itu ketika mendatangkan Gyökeres dari Sporting Lisbon. Namun nyatanya, Mikel Arteta diam-diam telah membangun fondasi lain: sistem pertahanan paling solid di Liga Primer.

Raya telah mencatatkan dua clean sheet, sementara Saliba dan Gabriel nyaris tak memberi peluang bagi lawan untuk mencetak gol. Statistik menunjukkan hal ini: Arsenal memiliki pertahanan terbaik di liga selama dua musim terakhir, dengan Declan Rice menjadikan pertahanan mereka senjata yang lebih penting daripada penyerang mana pun.

Arsenal tidak butuh revolusi taktik. Mereka hanya butuh langkah kecil untuk mengubah 14 hasil imbang musim lalu menjadi kemenangan. Itulah tujuan Gyökeres di sini: melakukan rotasi, memberikan solusi ketika tim bertahan. Namun untuk mengangkat trofi, mereka tetap harus mengandalkan soliditas trio Raya – Saliba – Gabriel.

Yang dikhawatirkan Arteta bukanlah taktik, melainkan medis . Sejak awal musim 2023/24, Arsenal telah mengalami 75 cedera, 21 lebih banyak dari rata-rata liga. Kekalahan-kekalahan tersebut mengganggu ritme mereka dan membuat mereka kehabisan napas saat melawan Liverpool musim lalu.

Kekuatan Arsenal terletak pada pertahanan.

Akhir pekan ini, Arsenal akan kembali tanpa Havertz dan Saka, sementara Odegaard juga belum pasti akan kembali. Ketiganya absen di fase-fase krusial musim lalu. Masalah bagi Arteta bukan hanya rotasi, tetapi juga bagaimana menjaga kebugaran para bintang dalam persaingan yang panjang.

Banyak yang akan bertanya: apakah ini hanya nasib buruk atau akibat terlalu banyak latihan? Ini merupakan masalah bagi Liverpool di bawah Klopp atau Tottenham di bawah Postecoglou. Bagi Arsenal, jika dibiarkan, ini bisa menghancurkan segalanya.

Liverpool - kuat dalam serangan, lemah dalam pertahanan

Sementara Arsenal percaya diri dengan lini pertahanan mereka, Liverpool memasuki musim baru dengan serangan yang eksplosif namun pertahanan yang rapuh. Mereka mencetak gol terbanyak di liga dalam dua pertandingan pertama, tetapi juga harus melakukan rata-rata 42 sapuan per pertandingan, dibandingkan dengan hanya 18 kali musim lalu. Ketidakseimbangan ini jelas mencerminkan transformasi Arne Slot.

Liverpool telah merekrut Florian Wirtz, Ekitike, dan bahkan mengincar Alexander Isak. Bek sayap baru seperti Kerkez dan Frimpong lebih agresif daripada defensif. Namun, kesenjangan di lini belakang semakin terlihat. Hal ini membuat Van Dijk dan Alisson harus berjuang keras. Jika Slot tidak segera beradaptasi, Liverpool bisa kehilangan keunggulan yang mereka miliki di bawah Klopp.

Kemenangan di Anfield akan menjadi pernyataan yang kuat bagi Arsenal. Mereka tak terkalahkan dalam 22 pertandingan terakhir melawan "Enam Besar", tetapi Arteta belum pernah menang di Anfield atau Etihad dalam 11 percobaan. Ia tidak perlu mematahkan rekor tersebut untuk memenangkan gelar, tetapi sampai ia melakukannya, keraguan tetap ada: Arsenal "hampir sampai" tetapi belum sepenuhnya sampai.

Havertz tidak akan bisa bermain melawan Liverpool.

Bagi Liverpool, pertandingan ini juga merupakan ujian penting. Laga ini akan menunjukkan apakah Slot mampu mempertahankan serangan yang solid sekaligus memperketat pertahanan. Kekalahan dari pesaing langsung akan mempertanyakan kemampuan mereka untuk mempertahankan gelar.

Perebutan gelar juara musim ini kemungkinan besar akan menjadi persaingan tiga tim: Arsenal, Liverpool, dan Man City. Pep Guardiola masih memiliki stabilitas, Liverpool memiliki daya serang, tetapi Arsenal memiliki sesuatu yang tidak pasti dimiliki oleh keduanya – pertahanan yang berada di level yang berbeda.

Jika Saliba, Gabriel, dan Raya terus tampil apik, Arsenal bisa bermimpi meraih trofi yang telah luput dari genggaman mereka selama dua dekade. Dan jika Gyökeres mampu mengubah beberapa hasil imbang menjadi kemenangan, itu akan memperkuat fondasi yang telah dibangun Arteta dengan kerja keras.

Gelar Liga Primer tidak selalu datang dari striker yang mencetak 25 gol per musim. Bagi Arsenal, kesuksesan bisa datang dari pertahanan yang solid, dari detail-detail kecil yang terus berkembang setiap musim. Akhir pekan ini di Anfield bukan hanya pertandingan 6 poin, tetapi juga tempat untuk menguji apakah Arsenal siap keluar dari bayang-bayang "hampir" menjadi juara sejati.

Sumber: https://znews.vn/arsenal-khong-can-so-9-ghi-25-ban-de-len-ngoi-post1581080.html