
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian - Foto: Kementerian Luar Negeri Tiongkok
Menurut kantor berita AFP, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menegaskan bahwa sengketa perdagangan "tidak menguntungkan pihak mana pun".
"Kedua belah pihak harus menyelesaikan isu-isu relevan melalui konsultasi atas dasar kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam jumpa pers rutin.
Menurut Tn. Lin Jian, sikap Tiongkok terhadap masalah ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS selalu "konsisten" dan "jelas".
Pada hari yang sama, 15 Oktober, Beijing juga membela langkah terbarunya dalam ekspor tanah jarang, dengan mengatakan bahwa langkah kebijakan ini bertujuan untuk "melindungi keamanan global."
Juru bicara Lin Jian mengatakan bahwa kepemimpinan Tiongkok telah memperjelas pendiriannya mengenai kebijakan pengendalian tanah jarang yang baru, dan menegaskan bahwa langkah-langkah baru Beijing "bertujuan untuk lebih menjaga perdamaian dunia, stabilitas regional, dan memenuhi kewajiban internasional seperti nonproliferasi."
Pernyataan itu muncul setelah Komisaris Perdagangan Uni Eropa (UE) Maros Sefcovic mengkritik pembatasan baru Beijing sebagai "tidak dapat dibenarkan" dan meminta masyarakat internasional untuk menanggapi.
Sebelumnya pada tanggal 14 Oktober (waktu AS), Presiden Donald Trump mengatakan Washington “mempertimbangkan untuk menghentikan perdagangan minyak goreng dan perdagangan lainnya dengan Tiongkok sebagai tindakan balasan” atas penghentian pembelian kedelai AS oleh Beijing.
“Amerika dapat dengan mudah memproduksi minyak goreng sendiri, tanpa harus membelinya dari mereka (Tiongkok),” tegas Trump.
Pada tahun 2024, AS akan menjadi pembeli minyak goreng bekas terbesar dari China dengan 1,27 juta ton, naik lebih dari 50% dari tahun 2023.
Menurut statistik dari Departemen Pertanian AS, angka ini mencakup lebih dari 40% total ekspor barang ini dari China.
Source: https://tuoitre.vn/bac-kinh-noi-khong-ben-nao-thang-sau-khi-my-doa-ngung-nhap-dau-an-trung-quoc-20251015192751762.htm
Komentar (0)