
Secara spesifik, Surat Edaran tersebut terdiri atas 4 Bab, 40 Pasal dan 4 Lampiran yang memuat ketentuan asal barang dalam rangka Perjanjian AKFTA yang diterbitkan melalui Surat Edaran Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 20/2014/TT-BCT tanggal 25 Juni 2014.
Surat Edaran yang mengatur pelaksanaan Ketentuan Asal Barang dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN - Korea (diubah dan ditambah dengan Surat Edaran No. 26/2018/TT-BCT tanggal 14 September 2018, Surat Edaran No. 13/2019/TT-BCT tanggal 31 Juli 2019 dan Surat Edaran No. 04/2024/TT-BCT tanggal 27 Maret 2024).
Oleh karena itu, 4 Bab dalam Surat Edaran tersebut mencakup metode untuk menentukan asal barang; peraturan untuk beberapa barang khusus; sertifikasi dan inspeksi asal barang serta formulir C/O AK dan Deklarasi Tambahan formulir C/O AK. Surat Edaran tersebut juga secara jelas menetapkan asal barang dalam VKFTA seperti barang dengan asal, barang dengan asal murni, barang dengan asal tidak murni...; aturan khusus untuk barang, peraturan untuk beberapa barang khusus...; yang menetapkan bahwa barang dengan asal adalah barang yang diimpor ke wilayah negara anggota yang dianggap memiliki asal dan memenuhi syarat untuk preferensi tarif jika barang tersebut memenuhi salah satu peraturan tentang asal.
Misalnya, memiliki asal murni atau diproduksi sepenuhnya di wilayah Negara Anggota pengekspor sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 Surat Edaran 49; tidak memiliki asal murni atau tidak diproduksi sepenuhnya di wilayah Negara Anggota pengekspor dengan ketentuan bahwa barang tersebut memenuhi Pasal 7 atau Pasal 8 atau Pasal 9 atau Pasal 10 Surat Edaran 49. Untuk barang yang memiliki asal murni, menurut ketentuan Poin a, Klausul 1 Pasal 5 Surat Edaran 59, barang dianggap memiliki asal murni atau diproduksi sepenuhnya di wilayah Negara Anggota dalam kasus di mana tanaman dan produk dari tanaman dipanen, dipetik atau dikumpulkan setelah ditanam di Negara Anggota tersebut.
Selain itu, hewan hidup yang lahir dan dibesarkan di Negara Anggota tersebut; produk olahan dari hewan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Klausul 2. Juga produk yang diperoleh dari perburuan, penangkapan ikan, akuakultur, pengumpulan, atau penangkapan di Negara Anggota tersebut. Mineral dan zat alami lainnya yang tidak tercantum dalam Klausul 1 hingga 4 Pasal ini yang diekstraksi atau dieksploitasi dari tanah, air, dasar laut, atau di bawah dasar laut Negara Anggota tersebut.
Hasil laut yang ditangkap oleh kapal yang terdaftar dan berhak mengibarkan bendera Negara Anggota tersebut, serta hasil laut lainnya yang diambil oleh Negara Anggota tersebut atau oleh seseorang dari Negara Anggota tersebut dari perairan, dasar laut, atau di bawah dasar laut di luar laut teritorial Negara Anggota tersebut. Dengan ketentuan bahwa Negara Anggota tersebut memiliki hak untuk mengeksploitasi sumber daya alam dari perairan, dasar laut, dan di bawah dasar laut tersebut sesuai dengan hukum internasional.
Selain itu, makanan laut yang ditangkap dan produk kelautan lainnya yang dieksploitasi dari laut lepas oleh kapal yang terdaftar dan berwenang untuk mengibarkan bendera Negara Anggota tersebut. Produk yang diproses atau diproduksi di atas kapal pengolah yang terdaftar dan berwenang untuk mengibarkan bendera Negara Anggota tersebut dari produk yang disebutkan dalam Klausul 7 Pasal 6. Khususnya, produk dari luar angkasa yang dieksploitasi oleh Negara Anggota tersebut atau individu dari Negara Anggota tersebut. Barang yang dikumpulkan dari Negara Anggota tersebut tetapi tidak lagi memiliki fungsi aslinya atau tidak dapat diperbaiki atau direstorasi tetapi hanya cocok untuk limbah atau sebagian didaur ulang sebagai bahan baku atau digunakan untuk tujuan daur ulang.
Kemudian, terdapat limbah dan skrap yang berasal dari proses manufaktur di Negara Anggota tersebut atau produk bekas yang dikumpulkan di Negara Anggota tersebut yang hanya layak untuk didaur ulang menjadi bahan baku. Barang yang diperoleh atau diproduksi di wilayah Negara Anggota pengekspor tersebut semata-mata berasal dari produk yang disebutkan dalam paragraf 1 hingga 11 di atas.
Sumber: https://baolaocai.vn/ban-hanh-thong-tu-ve-quy-tac-xuat-xu-hang-hoa-trong-hiep-dinh-akfta-post881956.html






Komentar (0)