Pola – hubungan antara warisan dan kreativitas kontemporer
Lebih dari seabad yang lalu, seiring dengan perjalanan penelitian Prancis, teknik pembuatan pola muncul di Vietnam. Tujuan awalnya sangat sederhana: Menciptakan cetakan skala 1/1 yang akurat dari prasasti, membantu para peneliti untuk terus menganalisisnya setelah meninggalkan situs tersebut. Berkat hal itu, Sekolah Prancis Timur Jauh (EFEO) meninggalkan arsip prasasti yang sangat besar – yang hingga kini masih menjadi sumber data berharga bagi para sejarawan, seni rupa, dan pelestarian warisan budaya. Namun, nilai pola tidak hanya terletak pada fungsinya sebagai penyimpan informasi. Ketika diterapkan pada penelitian seni rupa, terutama sejak tahun 1960-an di Institut Seni Rupa dan kemudian dalam pelatihan Fakultas Teori, Sejarah, dan Kritik Seni Rupa (Universitas Seni Rupa Vietnam), pola menjadi "kaca pembesar" yang memperbesar esensi pola dan motif kuno. Ukiran di atas batu, ukiran di atas kayu, atau pola keramik tampak tajam, seolah-olah pengamat berada di ruang ratusan tahun yang lalu.
Bagi mahasiswa seni, pola bukan sekadar latihan praktis, tetapi juga dialog dengan tangan dan pikiran para perajin kuno. Dalam setiap pukulan palu, setiap ukiran, mereka dapat membaca pemikiran estetika, keterampilan manual, dan implikasi budaya yang diwariskan leluhur mereka. Dari sana, pola menjadi titik awal bagi kreasi baru: banyak motif kuno dihidupkan kembali dalam desain terapan, seni kontemporer, dan bahkan dalam produk industri kreatif.
Pameran "Pola dalam Riset dan Kreasi Seni" yang diselenggarakan pada 18 Agustus 2025 di Museum Universitas Seni Rupa Vietnam dalam rangka peringatan 100 tahun Universitas Seni Rupa Vietnam dan peringatan 47 tahun berdirinya Fakultas Teori, Sejarah, dan Kritik Seni, merupakan cuplikan gamblang dari aliran tersebut. Sebanyak 50 pola yang diperkenalkan merupakan hasil karya para dosen, mahasiswa, dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai generasi, tidak hanya sebagai dokumen ilmiah , tetapi juga sebagai karya seni independen, yang memiliki kedalaman historis sekaligus keindahan visual.
Oleh karena itu, pola tersebut bukan sekadar “salinan” warisan, tetapi rekaman emosi dan pengetahuan, sarana bagi masa lalu untuk berdialog dengan masa kini, sehingga warisan menjadi sumber kreatif seni rupa Vietnam saat ini.
Sumber: https://baolangson.vn/ban-rap-dau-noi-giua-di-san-va-sang-tao-duong-dai-5056447.html
Komentar (0)