Bukti mengejutkan: Pemain naturalisasi Malaysia tidak punya akar Malaysia

Saluran Capital de Noticias (Argentina) baru saja memberikan dokumen yang sepenuhnya membantah klaim Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) bahwa gelandang Facundo Garces memiliki kakek berkewarganegaraan Malaysia - dasar bagi pemain ini untuk dinaturalisasi dan bermain untuk tim nasional.

Secara khusus, Capital de Noticias menerbitkan salinan akta kelahiran asli Tn. Carlos Rogelio Fernandez (kakek pemain Facundo Garces) - sebuah dokumen yang dikumpulkan oleh penyelidik FIFA selama proses investigasi.

Dokumen menunjukkan bahwa Tn. Fernandez lahir pada tanggal 29 Mei 1930 di Santa Fe (Argentina), bukan di Penang (Malaysia) seperti yang dinyatakan FAM.

Ibu Bapak Fernandez, Ibu Sebastiana Justa Fernandez, warga negara Argentina, mendaftarkan kelahiran putranya di distrik Villa Maria Selva, provinsi Santa Fe. Dokumen tersebut disahkan oleh Kantor Catatan Sipil provinsi Santa Fe.

Selain itu, saksi yang menandatangani akta kelahiran, Tn. Cipriano Garces, suami Ny. Sebastiana, dipastikan sebagai pengusaha asal Spanyol, bukan warga negara Malaysia.

"Dokumen-dokumen yang dikumpulkan FIFA menunjukkan bahwa Facundo Garces berasal dari Argentina, yang sepenuhnya bertentangan dengan informasi yang diberikan oleh FAM," tegas Capital de Noticias.

Menurut laporan terperinci yang dirilis pada 6 Oktober, FIFA telah menghukum FAM karena memalsukan dokumen naturalisasi untuk tujuh pemain termasuk Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, Facundo Garces dan Gabriel Palmero.

Garces dan Machuca, keduanya berasal dari Argentina, terbukti menggunakan akta kelahiran palsu. FIFA menegaskan bahwa dokumen yang diserahkan oleh FAM menunjukkan tanda-tanda campur tangan, memutarbalikkan tempat lahir dan asal kakek Garces untuk melegitimasi status naturalisasinya.

Capital de Noticias menegaskan: "Ini adalah bukti kuat yang membuktikan perilaku curang. Dokumen yang diberikan oleh pihak Malaysia telah dipalsukan." Meskipun Federasi Malaysia tetap menegaskan bahwa mereka "mengajukan banding atas keputusan FIFA", dengan serangkaian bukti yang tak terbantahkan, peluang FAM untuk membalikkan keadaan hampir nol.