Nghe Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun memegang alat uji listrik yang rusak dan mencolokkannya ke stopkontak listrik, menyebabkan sengatan listrik dan kematian sebelum dibawa ke ruang gawat darurat.
Menurut pihak keluarga, pada pukul 15.00 tanggal 31 Mei, kakek-nenek menemukan bayi tersebut pingsan di lantai, dengan alat uji listrik di dekatnya. Karena menduga bayi tersebut menderita penyakit umum, mereka melakukan CPR, lalu membawa bayi tersebut ke rumah tetangga, meminta bantuan, dan membawanya ke Puskesmas Kecamatan Dien Hung, Distrik Dien Chau untuk diperiksa.
Setelah pemeriksaan, badan medis menetapkan bahwa anak laki-laki itu meninggal di luar rumah sakit, yang penyebabnya adalah sengatan listrik. Pihak berwenang menetapkan bahwa saat bermain di rumah, anak laki-laki itu telah mencolokkan alat uji listrik ke stopkontak. Karena pena tersebut rusak, listrik bocor keluar dari pena dan menyebabkan sengatan listrik.
Anak itu sedang berlibur musim panas dan dibawa ke rumah kakek-neneknya untuk bermain ketika kecelakaan itu terjadi, kata pemimpin komune Dien Hong.
Dokter menganjurkan agar keluarga memperhatikan aktivitas dan belajar anak-anaknya untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan seperti sengatan listrik dan cedera.
Untuk menghindari sengatan listrik, orang tua sebaiknya menutup stopkontak dengan steker. Ganti kabel listrik yang terkelupas atau rusak; jauhkan kabel listrik dari jangkauan anak-anak. Pastikan semua peralatan listrik di rumah bersertifikat keselamatan. Cabut steker saat tidak digunakan. Gunakan peralatan listrik di tempat kering dan ajari anak-anak tentang bahaya listrik dan cara menggunakannya dengan aman.
Saat menemukan korban sengatan listrik, lepaskan sumber listrik dengan tenang, cabut kabelnya, matikan pemutus arus, dan gunakan benda isolasi untuk melepaskan sumber listrik dari korban. Jangan menyentuh korban secara langsung tanpa memastikan sumber listrik telah dilepaskan dari tubuh korban; pastikan lingkungan darurat yang aman, perhatikan kemungkinan kebocoran listrik dan lantai basah.
Jika korban mengalami luka bakar atau trauma, mereka harus dibawa ke ruang gawat darurat untuk dievaluasi dan dirawat oleh dokter; jangan mengoleskan es, salep, atau daun pada luka bakar.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)