Mengubah jalan dan tempat pembuangan sampah menjadi energi membantu Belanda menanggapi perubahan iklim

Dengan visi yang kreatif, pemerintah Belanda telah menemukan berbagai solusi untuk membantu negara tersebut menerapkan dan mengembangkan sistem energi surya. Hal ini tidak hanya membantu Belanda untuk proaktif dalam mengelola sumber energinya, tetapi juga mencapai tujuan netralitas karbon dan perubahan iklim.

Pada awal tahun 2023, perusahaan Hungaria Platio menyelesaikan jalan setapak yang dilapisi ubin surya di kota Groningen, Belanda untuk menguji penggunaan ruang perkotaan untuk produksi listrik.

Struktur yang mengesankan ini dilengkapi dengan 2.544 panel surya monokristalin Patio, yang menghasilkan 55.000 kWh listrik per tahun, untuk memenuhi kebutuhan listrik balai kota Groningen. Panel surya Platio terbuat dari empat sel monokristalin berkapasitas 21,5 W, dengan efisiensi 21,8%.

Orang-orang berjalan di jalan beraspal dengan modul panel surya (Foto: pv-magazine)

Setiap ubin paving berukuran 158,75 mm x 158,75 mm pada modul panel surya, yang berukuran 353 mm x 353 mm x 41 mm dan berbobot 6,5 kg. Modul ini dilapisi kaca opal tempered setebal 10 mm, dan rangka modul terbuat dari plastik komposit polimer daur ulang yang sangat tahan lama.

“Panel surya Platio dua kali lebih berkelanjutan karena tidak hanya menyediakan energi hijau tetapi juga terbuat dari plastik daur ulang yang berkelanjutan,” kata Philip Broeksma dari Dewan Energi Kotamadya Groningen.

Pada saat yang sama, modul surya memanfaatkan ruang kota secara efektif, jalur pejalan kaki surya menghasilkan listrik, dan orang-orang tetap dapat menggunakan jalan, berjalan di atas panel surya dengan mudah dan aman. Ini adalah contoh nyata kemungkinan pemanfaatan ruang kota secara cerdas dan berkelanjutan.

Ini hanyalah salah satu proyek tenaga surya yang mengesankan di Belanda. Yang mengesankan adalah mereka memanfaatkan lahan untuk dikonversi menjadi energi bersih.

Tidak hanya itu, orang Belanda juga tahu cara memanfaatkan tempat pembuangan sampah secara efektif untuk menghasilkan listrik.

Di pedesaan Belanda, 130 km di sebelah timur Amsterdam, terdapat sebuah "bukit" setinggi 25 meter. Bukit ini sebenarnya telah menjadi tempat pembuangan sampah selama 15 tahun. Hebatnya, "bukit" ini ditutupi dengan 23.000 panel surya, yang menyediakan listrik untuk sekitar 2.500 rumah tangga di daerah tersebut.

Menurut kelompok energi surya Belanda TPSolar, ini adalah proyek energi surya yang bertujuan menghasilkan listrik sebesar 8,9 MW untuk wilayah Armhoede, Belanda timur, yang akan dimulai sekitar pertengahan tahun 2020-an.

Pada awal 2023, Belanda telah memasang lebih dari 48 juta panel surya di seluruh negeri. Dengan pencapaian yang mengesankan ini, Belanda telah menjadi pusat produksi tenaga surya utama di Eropa.

Belanda memanfaatkan setiap ruang untuk mengembangkan energi surya (dalam foto: Panel surya dipasang di atap; foto: Euronews)

Euronews mengomentari bahwa penerapan kreatif Belanda ini dapat menginspirasi dunia tentang cara mengembangkan sistem energi terbarukan, terutama karena Belanda bukanlah negara yang besar.

“Karena Belanda bukan wilayah yang luas, kami tidak punya banyak ruang, jadi penting untuk mengetahui cara memanfaatkan lahan untuk berbagai keperluan,” kata Bernd Nijen Twilhaar, koordinator Solarfields, perusahaan energi surya Belanda.

Menurut perusahaan dan analis tenaga surya, pendorong perubahan ini di Belanda meliputi turunnya harga peralatan, program subsidi efisiensi energi yang efektif, dan target pemerintah yang ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah Belanda menargetkan 70% listriknya berasal dari energi terbarukan pada tahun 2030, terutama melalui perluasan pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Pembangkit listrik tenaga angin dan surya di Belanda telah membantu negara tersebut mengatasi kesenjangan listrik di tengah melonjaknya harga energi, sekaligus memenuhi target netralitas karbon dan perubahan iklim.

Ngoc Chau