Acara "Kisah Profesi Forensik" menarik banyak anak muda. Foto: HY
Bahasa Indonesia: Pada tanggal 30 Maret, di Hanoi, Perusahaan Komunikasi dan Budaya Nha Nam menyelenggarakan acara "Kisah-kisah profesi forensik" dengan partisipasi Dokter Berjasa Ngo Huong Dung, mantan Wakil Direktur yang bertanggung jawab atas urusan profesional Institut Kedokteran Forensik Nasional, Presiden Asosiasi Kedokteran Forensik Vietnam, dan Letnan Kolonel, Dokter Tran Ngoc Son, mantan Wakil Direktur Pusat Pemeriksaan Forensik, Institut Ilmu Kriminal, Kementerian Keamanan Publik .
Pada ceramah tersebut, kedua tamu berbagi banyak cerita menarik tentang profesi forensik, memperkenalkan gambaran umum sistem forensik Vietnam, memperluas perspektif tentang forensik dalam pemahaman awal banyak pembaca, dan menegaskan kontribusi pekerjaan forensik dalam memerangi kejahatan.
Dalam dunia kedokteran forensik, kebanyakan orang beranggapan bahwa tugas dokter forensik adalah melakukan otopsi. Namun, Letnan Kolonel, Dokter Tran Ngoc Son, mengatakan: "Padahal, pemeriksaan otopsi hanya sekitar 15% dari pekerjaan dokter forensik. Sisanya sebagian besar adalah pemeriksaan orang hidup seperti tes DNA, pemeriksaan luka, pemeriksaan kejiwaan, pemeriksaan kekerasan seksual, pemeriksaan kemampuan seksual, dan pemeriksaan usia...".
Ada banyak kisah menarik dan memukau seputar profesi forensik, namun, bidang buku-buku ilmu forensik masih terlalu kecil. Oleh karena itu, kemunculan "Seri Buku Forensik" tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengetahuan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran sosial akan peran penting ilmu forensik dalam sistem peradilan modern.
"Seri buku forensik" diterbitkan bersama oleh Nha Nam dan Rumah Penerbitan Umum Kota Ho Chi Minh .
Menurut Dokter Berjasa Ngo Huong Dung, "Seri Buku Kedokteran Forensik" merupakan karya berkualitas dari para pakar terkemuka dunia di bidang kedokteran kriminal-forensik, yang dapat dianggap sebagai sumber referensi yang menarik dan dapat diandalkan bagi para pembaca yang berminat.
Di antaranya, "The Forensic Report" karya Profesor Inggris Sue Black—seorang antropolog forensik ternama dunia—membantu pembaca tak hanya mengakses pengetahuan profesional, tetapi juga menyelami refleksi filosofis tentang hakikat manusia. Karya "The Corpse Tells a Story" karya dokter Jepang Ueno Masahiko membawa pembaca lebih dekat pada realitas profesional seorang ahli forensik melalui kasus-kasus ganjil, penemuan-penemuan inovatif, dan pendekatan ilmiah yang serius.
Sementara itu, "The Bone Files" karya Li Yanqian (Tiongkok) membuka aspek unik antropologi forensik, yang dengan demikian menunjukkan bahwa setiap kerangka adalah buku harian yang sepenuhnya merekam kehidupan seseorang. Sementara itu, "Death is not the end" karya penulis Amerika Mary Roach merupakan perjalanan penemuan yang berani tentang peran ilmu otopsi dalam kemajuan medis modern, meruntuhkan hambatan dan prasangka sosial, sekaligus menghormati kontribusi diam-diam para "pahlawan" yang telah mengabdikan hidup mereka untuk sains.
Sumber: https://hanoimoi.vn/bo-sach-phap-y-nguon-tham-khao-hap-dan-697367.html
Komentar (0)