Mengenai pajak bagi orang pribadi pelaku usaha, berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi saat ini, tingkat pendapatan yang tidak dikenakan pajak penghasilan pribadi adalah 100 juta VND/tahun atau kurang, tingkat ini diterapkan secara seragam dengan pajak pertambahan nilai rumah tangga pelaku usaha dan orang pribadi.

Pada tanggal 26 November 2024, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai No. 48/2024/QH15. Oleh karena itu, besaran pajak ini disesuaikan, meningkat dari VND 100 juta/tahun menjadi VND 200 juta/tahun dan berlaku mulai 1 Januari 2026. Untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam sistem hukum, Pemerintah mengajukan permohonan kepada Majelis Nasional untuk meningkatkan pendapatan bebas pajak tahunan badan usaha menjadi VND 200 juta/tahun.

Perjanjian sewa bisnis W-.jpg
Kementerian Keuangan akan terus mengkaji dan menyesuaikan peningkatan PNBP bagi rumah tangga pelaku usaha dan perorangan. Foto: Thach Thao

Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil mendengarkan pendapat para peninjau dan delegasi, Kementerian akan terus mengkaji dan menyesuaikan besaran tersebut agar tepat guna, menjamin kewajaran relatif bagi orang pribadi penerima penghasilan dari gaji dan upah, dan diharapkan juga akan melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai untuk menaikkan besaran penghasilan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai guna menjamin konsistensi.

Saat ini, Kementerian Keuangan berencana untuk melaporkan kepada Pemerintah rencana untuk menyesuaikan pendapatan tidak kena pajak dari masing-masing bisnis untuk memastikannya konsisten dengan situasi sebenarnya, yang menunjukkan pembagian hasil Negara dengan rumah tangga dan masing-masing bisnis dengan pendapatan 3 miliar atau kurang, menuju tujuan jaminan sosial.

Selain itu, Kementerian Keuangan akan terus mempelajari metode penghitungan pajak bagi rumah tangga dan individu dengan pendapatan 3 miliar atau kurang untuk memastikan konsistensi dan mencerminkan sifat sebenarnya dari pajak penghasilan.

Kementerian Keuangan berencana melaporkan kepada Pemerintah rencana pemungutan pajak penghasilan (pendapatan-beban) bagi seluruh orang pribadi dengan penghasilan di atas ambang batas tidak kena pajak. Oleh karena itu, peraturan ini diharapkan akan ditambahkan: badan usaha dengan penghasilan tahunan di atas ambang batas tidak kena pajak hingga 3 miliar VND akan membayar pajak dengan tarif yang sesuai dengan pajak penghasilan badan yang berlaku untuk badan usaha dengan penghasilan di bawah 3 miliar VND.

Apabila suatu badan usaha perseorangan mempunyai omzet kurang dari 3 milyar VND dan tidak dapat menentukan biayanya, maka badan usaha tersebut akan tetap membayar pajak penghasilan berdasarkan tarif yang berlaku saat ini (dengan tarif pajak 0,5%, 1%, 2% tergantung jenis usahanya) dan rumah tangga serta perorangan tersebut akan dipotong sesuai ambang batas tidak kena pajak sebelum menghitung pajak, bukan menghitung pajak dari omzet pertama sebagaimana ketentuan yang berlaku saat ini.

Sebelumnya, banyak pakar dan delegasi Majelis Nasional berpendapat bahwa rancangan tersebut mengusulkan ambang batas pendapatan kena pajak sebesar VND200 juta, meskipun telah berlipat ganda dibandingkan tarif pajak lump-sum saat ini (VND100 juta). Namun, jika dikonversi menjadi hanya sekitar VND16 juta per bulan, angka tersebut terlalu rendah. Hal ini akan merugikan rumah tangga bisnis, terutama jika dibandingkan dengan pekerja bergaji yang baru saja mendapatkan peningkatan potongan pajak keluarga. Beberapa pihak mengusulkan untuk menaikkan ambang batas pendapatan kena pajak ini menjadi VND1 miliar/tahun.

Apakah bisnis yang menjual produk pertanian yang dibeli dari petani dikenakan pajak pertambahan nilai? Bisnis yang mendistribusikan produk pertanian yang dibeli langsung dari petani bertanya-tanya apakah produk-produk ini tidak dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).

Sumber: https://vietnamnet.vn/bo-tai-chinh-xem-xet-nang-muc-doanh-thu-khong-chiu-thue-voi-ca-nhan-kinh-doanh-2466351.html