“Harta Karun” Pengalaman Wisata Hutan dan Hijau yang Luar Biasa
Hutan Ma Da adalah salah satu ekosistem paling berharga di Provinsi Dong Nai dengan lebih dari 512 hektar hutan purba. Namun, lebih dari sekadar nilai biologisnya, tempat ini merupakan "alamat merah" bagi pendidikan tradisional dari generasi ke generasi. Jejak kaki setiap prajurit revolusioner seakan masih ada di setiap rumpun hutan, pepohonan berusia ratusan tahun yang dulu melindungi para prajurit dari hujan bom dan peluru kini diam-diam menceritakan kisah masa lalu yang heroik.
![]() |
| Pohon Kơ-nia berusia seratus tahun dari 162 pohon warisan di hutan Ma Da. Foto: Minh Hien |
Bapak Pham Van Tri, seorang penjaga hutan yang telah mengabdi di Hutan Ma Da selama lebih dari 10 tahun, bercerita sambil memandu kami menyusuri jalan setapak yang dipenuhi daun-daun busuk: Setiap pohon di sini punya kisahnya sendiri. Saat menyentuh kulit kasar pohon Kơ-nia yang berusia ribuan tahun, saya selalu merasa seperti menyentuh sejarah.
"Tugas kami bukan hanya berpatroli dan melindungi hutan, tetapi juga menjaga kesakralan zona perang. Banyak kelompok mahasiswa, veteran, dan wisatawan datang ke Ma Da bukan hanya untuk bertamasya, tetapi juga untuk mempelajari peninggalan-peninggalan suci dari masa perjuangan yang gigih. Hal ini membuat upaya perlindungan hutan kami semakin bermakna. Saya berharap para pengunjung Ma Da tidak hanya dapat melihat keindahan alam, tetapi juga nilai masa lalu di setiap helai daunnya," ujar Bapak Pham Van Tri.
Yang istimewa dari Ma Da adalah populasi 162 pohon warisan Vietnam dari 15 spesies berbeda. Dari jumlah tersebut, terdapat 117 pohon berusia lebih dari 500 tahun, 7 pohon Kơ-nia berusia lebih dari 1.000 tahun, dan khususnya "pohon leluhur Kơ-nia" yang berusia hampir 1.230 tahun, sebuah simbol kebanggaan vitalitas abadi.
![]() |
| Siswa SMA Dong Phu merasakan kehidupan nyata di Hutan Ma Da. Foto: Minh Hien |
Keindahan yang megah dan kisah sejarah yang heroik telah menciptakan daya tarik yang tak tertahankan bagi pengunjung dari jauh. Nguyen Thi Hong Nhung, seorang turis dari Kota Ho Chi Minh , tak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah tur ke Hutan Ma Da: “Saya benar-benar terpukau oleh keindahan alam Ma Da yang masih asli. Sensasi berdiri di bawah naungan pohon Kơ-nia berusia seribu tahun, menghirup udara segar, dan mendengarkan kicauan burung merupakan pengalaman "penyembuhan" yang luar biasa. Namun, yang paling menyentuh saya adalah mendengarkan kisah sejarah langsung di tempat kejadiannya. Perjalanan ini membantu saya rileks, mencintai, dan bangga akan sejarah negara saya. Saya pasti akan membawa keluarga saya ke sini untuk merasakan banyak hal bermanfaat.”
Orientasi untuk pembangunan berkelanjutan
Provinsi Binh Phuoc sebelumnya telah menyetujui banyak proyek penting di Komune Tan Loi, terutama Kawasan Industri Dong Nam Dong Phu dengan luas sekitar 4.196 hektar, dan Hutan Ekologi Ma Da yang dipadukan dengan perlindungan dan konservasi hutan seluas lebih dari 500 hektar. Kedua proyek besar ini diharapkan dapat mendorong pembangunan daerah.
Ibu Ngo Thi Thanh Chung, Wakil Sekretaris Tetap Komite Partai Komune Tan Loi, menekankan: “Segera setelah Komune Tan Loi didirikan dengan model pemerintahan daerah dua tingkat, Komite Partai Komune mengidentifikasi pengembangan ekowisata yang berkaitan dengan sejarah sebagai tugas utama. Kami menganggap hutan Ma Da sebagai sumber daya yang tak ternilai, yang mengkristalkan nilai-nilai alam dan sejarah. Oleh karena itu, orientasi komune ini adalah mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan, memastikan keselarasan antara konservasi dan eksploitasi, dengan menjadikan budaya dan sejarah sebagai fondasinya. Tujuannya adalah menjadikan Ma Da sebagai destinasi yang wajib dikunjungi di peta pariwisata Dong Nai, sekaligus menjadi ruang pendidikan tradisional bagi generasi muda.”
![]() |
| Siswa SMA Dong Phu merasakan kehidupan nyata di Hutan Ma Da. Foto: Minh Hien |
Tan Loi tidak hanya memiliki hutan keemasan, tetapi juga memiliki kekayaan budaya yang kaya. Dengan lebih dari 11.500 penduduk, 44% di antaranya merupakan etnis minoritas, komune Tan Loi merupakan rumah bagi 15 kelompok etnis. Keragaman adat, kebiasaan, dan kuliner merupakan "tambang emas" untuk mendorong pengembangan pariwisata komunitas, wisata budaya, dan wisata kuliner, yang terkait dengan wisata sumber Ma Da.
Komune Tan Loi menghadapi peluang untuk membuat terobosan yang kuat melalui perpaduan alam yang murni, kedalaman budaya dan sejarah, serta konsensus masyarakat. Dengan datang ke Ma Da hari ini, pengunjung tidak hanya mencari kedamaian di tengah hutan, tetapi juga mendengarkan bisikan sejarah, untuk lebih menghargai nilai perdamaian dan aspirasi pembangunan dari berbagai generasi.
Minh Hien - Hai Chau
Sumber: https://baodongnai.com.vn/van-hoa/202511/di-san-chien-khu-va-diem-den-xanh-cua-tan-loi-33d030f/









Komentar (0)