Komisi Konsumen Australia (ACCC) telah mengeluarkan peringatan mendesak tentang meningkatnya pasar boneka Labubu palsu yang dapat menimbulkan bahaya tersedak bagi anak-anak.
Produk palsu ini, yang sering disebut sebagai "Lafufus", dapat berbahaya karena bagian-bagiannya yang dapat dilepas atau jahitannya berkualitas buruk, menurut ACCC.

Selain itu, badan tersebut juga menyatakan kekhawatiran bahwa boneka palsu mungkin mengandung bahan kimia beracun, termasuk timbal, yang dapat menyebabkan efek kesehatan serius.
"Waspadai risiko keamanan yang terkait dengan produk boneka Labubu palsu dan jauhkan selalu dari jangkauan anak kecil," demikian peringatan ACCC dalam siaran pers yang dikeluarkan pada hari Rabu.
ACCC menyoroti bahwa beberapa boneka Labubu palsu sangat kecil sehingga dapat masuk sepenuhnya ke mulut anak-anak, sementara boneka lainnya memiliki bagian yang dapat dilepas seperti mata, lengan atau kaki, sehingga menimbulkan bahaya tersedak.
Pihak berwenang menganjurkan agar konsumen hanya membeli boneka Labubu asli yang diproduksi oleh perusahaan Pop Mart.
Boneka asli memiliki sembilan gigi, telinga kecil, dan jahitan yang kuat. Boneka palsu, di sisi lain, seringkali memiliki telinga besar, jahitan kasar, kain berkualitas buruk, atau detail yang tidak serasi, dan dijual dengan harga jauh lebih murah, sementara harga boneka asli berkisar antara $32 untuk model kecil hingga sekitar $340 untuk versi besar.
Departemen Kesehatan negara bagian New South Wales di Australia mencatat bahwa paparan timbal, bahkan dalam kadar rendah, dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak-anak. Pada orang dewasa, timbal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, dan gangguan fungsi otak.
Jika seorang anak diduga terpapar timbal dari mainan atau barang, jaringan Rumah Sakit Anak Sydney menyarankan agar orang tua segera berhenti menggunakannya, membuang produk tersebut dan menghubungi pusat informasi racun setempat untuk meminta saran.
Sumber: https://congluan.vn/bup-be-labubu-gia-co-the-chua-chi-va-gay-nguy-co-nghet-tho-cho-tre-nho-10316915.html






Komentar (0)