Tahu yang mengandung gipsum bukanlah hal yang jarang. Gipsum merupakan bahan tambahan pangan yang diizinkan oleh Kementerian Kesehatan, tetapi penggunaannya harus dalam jumlah tertentu. Fasilitas yang menambahkan gipsum ke dalam makanan harus terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dipantau kandungan serta kualitasnya untuk menghindari penggunaan yang berlebihan.
Gipsum yang digunakan dalam makanan murni dan sangat mahal. Saat ini, fasilitas produksi tahu secara ilegal menggunakan gipsum industri yang biasa digunakan dalam industri konstruksi untuk menghasilkan uang.
Banyak orang tertarik dengan cara mendeteksi tahu yang mengandung gipsum. (Foto ilustrasi)
Tahu tradisional terbuat dari kacang kedelai giling dan menggunakan perasan lemon segar untuk membuat endapan atau fermentasi. Dengan cara tradisional, jumlah endapan tidak banyak, sehingga orang menambahkan gipsum ke dalam panci berisi air kacang untuk membuat endapan lebih banyak. Volume yang dihasilkan bisa berlipat ganda, sehingga meningkatkan pendapatan.
Orang yang mengonsumsi makanan mengandung banyak gipsum berisiko mengalami keracunan logam, batu ginjal, dan gangguan pencernaan.
Untuk membedakan tahu murni dan tahu yang mengandung gipsum, Anda harus memperhatikan penampilan tahu dengan saksama. Tahu murni berwarna putih gading, sedangkan tahu yang mengandung gipsum berwarna kuning muda.
Selain itu, tahu yang aman terasa lembut, elastis, dan fleksibel. Tahu yang mengandung gipsum biasanya keras, padat, dan pinggirannya keras, berwarna kuning, serta cepat kering. Tahu murni juga berlemak, sementara tahu yang dicampur gipsum akan berserat, memiliki rasa pahit, dan tidak akan kenyal saat digoreng.
Informasi di atas akan membantu Anda menemukan cara mendeteksi tahu yang mengandung gipsum. Anda sebaiknya memilih fasilitas produksi yang tepercaya untuk membeli tahu murni atau Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/cach-phat-hien-dau-phu-chua-thach-cao-ar873331.html
Komentar (0)