
Jembatan Naga memiliki total biaya investasi konstruksi lebih dari 1.700 miliar VND. Konstruksi dimulai pada Juli 2009, dan pada saat peresmiannya, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan lengkung tunggal (satu bidang) di Asia Tenggara.

Jembatan ini memiliki panjang total 666 meter, lebar 37,5 meter, dan 6 lajur; daya tariknya terletak pada desain yang menampilkan naga baja sepanjang 560 meter yang terbang di atas permukaan jembatan.

Jembatan Naga dibuka untuk lalu lintas pada tanggal 29 Maret 2013, untuk memperingati ulang tahun ke-38 pembebasan kota Da Nang .

Jembatan Naga adalah salah satu jembatan dengan desain paling unik di Vietnam, berfungsi sebagai rute terpendek yang menghubungkan Bandara Internasional Da Nang dengan jalan-jalan utama kota dan Pantai My Khe.

Jembatan Naga, dengan arsitekturnya yang meniru naga Dinasti Ly yang terbang ke laut, tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi vital kota, tetapi juga merupakan salah satu simbol kota Da Nang.

Malam hari adalah waktu terbaik untuk mengagumi Jembatan Naga. Dengan 15.000 lampu LED yang menerangi seluruh jembatan, jembatan ini berubah menjadi naga sungguhan dengan rangkaian warna yang memukau.

Pada Sabtu dan Minggu malam, serta selama hari libur dan festival, penduduk setempat dan wisatawan berkesempatan untuk menyaksikan naga baja unik tersebut menyemburkan api dan menyemprotkan air.

Bagi wisatawan yang mengunjungi Da Nang, menyaksikan Jembatan Naga menyemburkan api dan air adalah salah satu pengalaman paling mengasyikkan.

Da Nang bukan hanya destinasi untuk pantai-pantai yang indah, kuil-kuil kuno, dan makanan lezat, tetapi juga tempat penyelenggaraan acara-acara internasional terkenal seperti Festival Kembang Api Internasional Da Nang.
Setiap tahun sekali, tim kembang api dari seluruh dunia berkumpul untuk berpartisipasi dalam kompetisi kembang api terbesar tahunan di Da Nang. Pertunjukan kembang api berlangsung di Sungai Han; oleh karena itu, Jembatan Naga adalah tempat yang tepat untuk menonton kembang api secara gratis.
Foto: Nguyen Trinh - Minh Tu
Tautan sumber






Komentar (0)