Ketika guru "kembali ke komune"
Menerima keputusan untuk menambah jumlah fasilitas, Bapak Duong Van Vinh, Wakil Kepala Fakultas Elektronika dan Teknologi Informasi, membawa laptop kesayangannya dan sedikit kegembiraan.
"Ini pertama kalinya saya secara langsung mendukung sebuah komune dalam penerapan sistem informasi elektronik. Saya melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dari kenyataan," ujar Bapak Vinh.
Di tempat kerja, Bapak Vinh dan para pejabat komune meninjau data, memasukkan informasi ke dalam sistem, meninjau infrastruktur teknologi, membuat kode QR untuk dokumen, dan mendukung pengoperasian halaman informasi elektronik... Awalnya, semuanya cukup membingungkan, koneksi tidak stabil dan macet, perangkat lunak belum diperbarui, dan peralatan teknologi belum modern. Namun, semangat belajar dan semangat belajar para pejabat komune memberikan motivasi lebih kepada guru tersebut.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Bapak Lam Ba Man, Fakultas Elektronika - Teknologi Informasi, mengatakan bahwa ketika pertama kali menerima tugas tersebut, beliau cukup khawatir karena waktu persiapannya singkat, sementara pekerjaan di tingkat akar rumput banyak dan baru. Namun, setelah menyaksikan rasa tanggung jawab para kader komune, beliau segera menyesuaikan diri dengan ritme kerja.
Menurut Bapak Man, pada kenyataannya, beberapa pejabat komune dan pegawai negeri sipil masih terbatas keterampilannya dalam menggunakan teknologi. Namun, semua pejabat komune dan pegawai negeri sipil menunjukkan semangat penerimaan, keinginan untuk belajar, dan tekad untuk mendekati dan menerapkan teknologi baru. Lebih penting lagi, sebagian besar dari mereka menunjukkan konsensus dan tekad untuk melaksanakan transformasi digital sesuai dengan semangat Resolusi 57-NQ/TW tanggal 22 Desember 2024 dari Politbiro tentang terobosan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dan transformasi digital nasional di tingkat lokal.

Bagi Bapak Vuong Hai, perjalanan ini merupakan "kursus praktis yang berharga". Mulai dari memperbaiki kesalahan tanda tangan digital, mendukung operasional sistem terpadu satu pintu, memasang jaringan internal, memeriksa keamanan informasi, memandu rapat daring, hingga menerapkan kecerdasan buatan (AI) dalam pekerjaan, semuanya membantunya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang "pembuluh darah" administrasi publik di tingkat komune.
"Hal yang paling berharga adalah ketika para pejabat lokal secara bertahap menjadi percaya diri dalam menggunakan teknologi, tidak lagi takut ketika menghadapi kesalahan perangkat lunak atau operasi baru. Saya jelas merasa bahwa teknologi hanya benar-benar bermakna ketika membantu orang bekerja lebih nyaman dan efektif. Hingga saat ini, setelah menyelesaikan pekerjaan dukungan, saya masih berhubungan dengan para pejabat di komune melalui grup Zalo yang telah saya dirikan sebelumnya. Setiap hari, mereka saling berkirim pesan, meminta dukungan untuk menyelesaikan berbagai tugas," kata Bapak Hai.
Tidak berhenti pada bimbingan teknis, para dosen juga membantu pemerintah daerah menyempurnakan peraturan operasional, meninjau rencana, dan mentransfer keterampilan operasi sistem kepada staf yang bertanggung jawab.
Dari sesi pelatihan awal, sesi pelatihan kecil secara bertahap menjadi ajang pertukaran terbuka, tempat guru dan "siswa" belajar bersama. Bagi banyak pejabat komune, belajar membuat akun elektronik, menandatangani dokumen digital, atau membuka rapat daring untuk pertama kalinya merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Menyebarkan semangat pengabdian kepada masyarakat

Menurut Bapak Pham Van Tuong, Rektor Quy Nhon College of Technology, pengiriman dosen ke Kelompok Kerja Bimbingan Transformasi Digital merupakan kegiatan yang bermakna. Ketiga dosen ini tidak hanya mendukung lokalitas dalam pengoperasian sistem informasi seperti manajemen dokumen, iGate, surel resmi, konferensi video, tanda tangan digital, dll., tetapi juga membantu menyebarkan semangat belajar dan penerapan teknologi di kalangan staf akar rumput.
"Dewan Direksi menganggap ini sebagai tugas politik yang penting, sekaligus kesempatan berharga bagi para dosen untuk mendapatkan pengalaman praktis, lebih memahami kebutuhan sosial, dan dengan demikian meningkatkan kualitas pengajaran. Itulah juga cara kami menghubungkan pengetahuan - praktik - melayani masyarakat," ujar Bapak Tuong.
Kepala Sekolah Pham Van Tuong mengatakan bahwa sekolah selalu menempatkan staf pengajar sebagai pusat segala inovasi. Sekolah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendorong para guru belajar, meneliti, dan berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
Bersamaan dengan itu ada program pengabdian kepada masyarakat seperti "Literasi Digital untuk Rakyat", yang menyediakan bimbingan keterampilan teknologi kepada masyarakat, mendukung daerah dalam menyebarkan platform digital, berpartisipasi dalam kelompok kerja untuk komune dan lingkungan...
Pada periode mendatang, sekolah akan berfokus pada: Membangun tim dosen berkualitas tinggi, menghubungkan penelitian dan pengajaran dengan kebutuhan praktis bisnis dan lokalitas; meningkatkan kapasitas digital bagi dosen melalui sertifikat keterampilan digital, AI, otomatisasi dan penambangan data; mempromosikan kerja sama internasional dan transfer teknologi, membuka kesempatan untuk belajar, mengakses teknologi baru dan tren pendidikan kejuruan modern.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/chuyen-doi-so-tai-co-so-giang-vien-khong-dung-ngoai-cuoc-post757049.html






Komentar (0)