
Terkait Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pengelolaan Utang Negara, para delegasi mengusulkan untuk memperjelas batasan antara "Perjanjian Internasional tentang Pinjaman ODA dan Pinjaman Preferensial" dan "Perjanjian Pinjaman ODA dan Pinjaman Preferensial Luar Negeri" untuk menghindari duplikasi dan kesulitan dalam penerapannya. Beberapa peraturan mengenai prosedur administratif yang terperinci perlu dicantumkan dalam peraturan perundang-undangan untuk memastikan fleksibilitas. Para delegasi juga merekomendasikan untuk melengkapi mekanisme inspeksi, pengawasan, dan publikasi informasi utang negara yang transparan, dengan sanksi atas keterlambatan atau kesalahan publikasi.
Terkait Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang Usaha Perasuransian, para delegasi berpendapat bahwa ketentuan tentang "asas penyertaan modal" tetapi isinya pada hakikatnya merupakan syarat pendirian badan usaha, yang tidak sesuai dengan hakikatnya. Disarankan untuk mengubah nama undang-undang atau mempertahankan peraturan yang berlaku karena tidak ada prosedur administratif tambahan.
Para delegasi menyatakan persetujuan mereka terhadap amandemen dan penambahan Undang-Undang Harga untuk meningkatkan desentralisasi sejalan dengan model pemerintahan yang baru. Namun, para delegasi menyarankan untuk menilai kapasitas implementasi secara cermat, menghubungkan desentralisasi dengan pelatihan dan pengawasan untuk menghindari kelebihan beban. Mereka menyarankan penambahan "kompleks industri keamanan nasional" dan pengaturan kerangka harga minimum untuk menghindari penetapan harga yang subjektif. Dalam menetapkan harga layanan publik, perlu berkonsultasi dengan Front Tanah Air dan organisasi sosial- politik untuk memastikan transparansi dan konsensus. Penghapusan ketentuan penilaian harga merupakan hal yang positif, tetapi perlu ditinjau secara saksama.
Terkait Undang-Undang tentang Perdagangan Elektronik (E-commerce), para delegasi mengusulkan untuk mendefinisikan ruang lingkup regulasi secara jelas, menggunakan istilah "organisasi, individu" alih-alih "subjek", mengizinkan tampilan dwibahasa tetapi memprioritaskan bahasa Vietnam. Memperjelas kewenangan lembaga sertifikasi elektronik untuk menghindari pembentukan perangkat tambahan.
Sumber: https://quangngaitv.vn/dai-bieu-quoc-hoi-tinh-quang-ngai-gop-y-cac-du-an-luat-ve-kinh-te-tai-chinh-6509602.html






Komentar (0)