Pada tahun 2025, angkatan pertama siswa yang mempelajari Program Pendidikan Umum 2018 akan mengikuti ujian kelulusan sekolah menengah atas.
Metode pembelajaran dan konten Program Pendidikan Umum tahun 2018 memiliki banyak perbedaan, sehingga metode pengujiannya juga akan mengalami banyak perubahan.
Terkait rencana penyelenggaraan ujian kelulusan mulai tahun 2025, Bapak Huynh Van Chuong, Direktur Departemen Manajemen Mutu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (MOET), mengatakan bahwa ujian akan diselenggarakan berdasarkan mata pelajaran.
Bapak Huynh Van Chuong, Direktur Departemen Manajemen Mutu (foto Kementerian Pendidikan dan Pelatihan).
11 mata pelajaran meliputi: Sastra, Matematika, Bahasa Asing, Sejarah, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Hukum, Teknologi Informasi, Teknologi (sebenarnya 17 mata pelajaran karena Bahasa Asing mencakup 6 mata pelajaran yang sesuai dengan masing-masing bahasa). Beberapa mata pelajaran wajib dan beberapa pilihan.
Isi ujian akan mengikuti tujuan Program Pendidikan Umum 2018, terutama program kelas 12. Soal-soal ujian akan berfokus pada peningkatan penilaian kapasitas, sesuai dengan peraturan dan peta jalan implementasi Program Pendidikan Umum 2018.
Mengenai format ujian, Sastra adalah ujian esai; mata pelajaran lainnya berupa pilihan ganda. Bank soal dan lembar soal ujian untuk semua mata pelajaran disusun dengan penekanan pada penilaian kompetensi.
Bapak Chuong mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menargetkan pelaksanaan ujian sekitar bulan Juni. "Kami akan mengupayakan pelaksanaannya sekitar akhir Juni, sekitar 20-30 Juni," ujar Bapak Chuong.
Mengenai metode pengakuan kelulusan, untuk mengevaluasi kapasitas pengajaran dan pembelajaran, menurut Bapak Chuong, hasil penilaian proses dan hasil ujian kelulusan akan tetap digabungkan. "Ini salah satu materi yang perlu dikaji lebih lanjut. Saat ini, rasionya 70-30, kami akan mengkaji apakah rasionya bisa 50-50 atau ada cara yang lebih baik," ujar Bapak Chuong.
Terkait peta jalan pelaksanaan, Direktur Departemen Manajemen Mutu menyampaikan bahwa pada kurun waktu 2025 - 2030, ujian kelulusan SMA tetap mempertahankan metode ujian berbasis kertas; sekaligus menerapkan teknologi informasi secara efektif, dan secara bertahap melakukan uji coba ujian berbasis komputer untuk mata pelajaran pilihan ganda di daerah yang kondisinya mencukupi (dapat menggabungkan ujian berbasis kertas dan ujian berbasis komputer).
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)