Chau Long yang lebih tenang dari sebelumnya
Berbeda dengan suasana ramai yang digambarkan di atas, di depan mata kami terbentang suasana yang anehnya sunyi. Kios-kios tampak sepi, dan pelanggan hanya sedikit, tak lagi ramai dan berisik. Keheningan ini bukan kebetulan. Bagi warga dan pedagang di sini, kenangan kebakaran hebat pada 31 Desember 2023 masih membekas. Kebakaran tahun itu menghanguskan 110 kios, menyebabkan kerugian lebih dari 5 miliar VND, memaksa banyak keluarga menghadapi kesulitan, dan banyak kios terpaksa tutup.
Ibu Kim Ngoc, seorang pedagang yang telah berkecimpung di Pasar Chau Long selama lebih dari 30 tahun, dengan sedih berbagi: “Setelah pandemi COVID-19, perekonomian sulit, bisnis sangat terdampak, dan kemudian terjadi kebakaran besar tahun itu, banyak orang yang tidak dapat bertahan hidup. Untungnya, kios keluarga saya tidak terdampak, kalau tidak, pasti akan sangat sulit!” Kata-katanya merangkum perjalanan yang berat, dari fluktuasi makro pandemi hingga bencana kebakaran yang tak terduga. Kisah ini bagaikan pengingat betapa rapuhnya hidup dan ketangguhan mereka dalam menjalani profesi ini.
Di pasar "barang bekas", pelanggan dapat bebas memilih barang yang mereka butuhkan dengan harga yang wajar.
Saat pertama kali berbelanja di sini, Ibu Tran Anh Thu (37 tahun, tinggal di kelurahan My Thoi) tak kuasa menyembunyikan kegembiraannya: "Saya sudah banyak mendengar tentang pasar 'barang bekas' di sini, tapi saya baru datang berbelanja hari ini. Memang, tempat ini menjual beragam barang, mulai dari sepatu, pakaian, tas, ikat pinggang... dengan harga yang sangat terjangkau, cocok untuk banyak pelanggan." Bahkan di masa sulit, Pasar Chau Long tetap mempertahankan citra "surga barang bekas" dengan beragam barang dan harga terjangkau.
Daya tarik barang bekas yang tidak pernah berubah
Meskipun pasar Chau Long sedang mengalami masa sulit, daya tarik "barang bekas" secara umum tidak berkurang. Masih banyak orang yang mencari barang bekas ini. Lalu apa yang membuat kita, mulai dari pelajar hingga pekerja kantoran, begitu "terpesona" dengan barang-barang yang tampak tua ini? Pertama dan terpenting adalah faktor harga yang sangat terjangkau. Di masa "menghemat" ini, memiliki barang-barang berkualitas baik, bahkan barang bermerek, dengan harga yang jauh lebih murah daripada barang baru, merupakan keuntungan yang tak terbantahkan. Dengan sedikit uang, Anda dapat "mentransformasi" seluruh isi lemari pakaian Anda, tanpa perlu khawatir soal biaya.
Terlebih lagi, pakaian "bekas" menghadirkan keunikan dan "tanpa duplikasi". Setiap barang bekas membawa kisah, sebuah tanda waktu. Anda bisa menemukan jaket vintage yang unik, celana jin dengan bentuk yang tidak biasa, atau tas tangan dari dekade sebelumnya, yang sulit ditemukan di toko mode mana pun.
“Barang bekas” di pasar online
Saat ini, untuk memuaskan hasrat akan "barang bekas", tidak perlu langsung pergi ke pasar tradisional. Perkembangan teknologi telah membuka kanal belanja baru yang menjanjikan: Pasar "barang bekas" daring. Hanya dengan beberapa klik, Anda dapat dengan mudah "menjelajahi" beragam pilihan dari toko-toko di Facebook, Instagram, TikTok, atau platform e-commerce yang khusus menjual barang bekas. Hal ini membantu orang-orang yang sibuk atau mereka yang tinggal jauh tetap memiliki akses ke sumber barang yang kaya dan beragam, sehingga menghemat waktu dan tenaga dalam perjalanan.
Namun, meskipun jauh lebih nyaman, membeli barang "bekas" secara daring juga memiliki risiko dan memerlukan kehati-hatian tertentu agar tidak "kehilangan uang dan sakit". Berbeda dengan berbelanja langsung, Anda tidak dapat menyentuh, merasakan bahan, atau memeriksa dengan cermat cacat kecil pada barang tersebut. Gambar daring terkadang tidak mencerminkan kenyataan, gambar tersebut dapat diambil dalam kondisi pencahayaan ideal atau telah diedit, sehingga barang tersebut terlihat jauh lebih "berkilau" dibandingkan saat dipegang.
Ibu Thao Nguyen (tinggal di kelurahan Long Xuyen), seorang "pengikut" "barang bekas" daring dengan pengalaman bertahun-tahun, telah memetik pelajaran berharga: "Saya telah membeli "barang bekas" daring berkali-kali, ada barang yang sangat saya sukai, tetapi ada juga saat-saat saya "menelan pil pahit" karena produknya tidak sesuai harapan. Pengalaman saya adalah selalu menanyakan penjual dengan cermat setiap detail, mulai dari bahan, warna asli, hingga ukuran spesifik. Jangan ragu untuk meminta foto/ video yang lebih detail dari berbagai sudut. Utamakan toko tepercaya dengan banyak ulasan bagus, banyak pengikut, atau kebijakan pengembalian yang jelas. Jika Anda memutuskan untuk membeli "barang bekas" daring, jangan abaikan komentar dan ulasan dari pembeli sebelumnya - itulah sumber informasi yang paling autentik."
PHUONG LAN
Sumber: https://baoangiang.com.vn/di-cho-do-si--a423678.html
Komentar (0)