
Sesuai dengan Pasal 32, pelayanan publik daring secara penuh merupakan prinsip standar dalam penyediaan prosedur administratif oleh instansi pemerintah. Hanya dalam kasus di mana undang-undang menetapkan sebaliknya atau masalah teknis tidak dapat segera diatasi, instansi pemerintah dapat menyediakan pelayanan dalam format daring sebagian.
Regulasi yang menyatakan bahwa "seluruh proses adalah standar baku" menandakan pergeseran total dari model administrasi berbasis kertas ke model berbasis data. Warga dan pelaku usaha hanya perlu menyelesaikan prosedur melalui satu saluran, yaitu Portal Layanan Publik Nasional atau Aplikasi Kartu Identitas Nasional, tanpa harus mengirimkan kembali dokumen dan informasi yang sudah tersedia dalam basis data negara.
Proses ini juga mencerminkan prinsip "deklarasi sekali adalah standar baku" sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang, yang bertujuan untuk mengurangi duplikasi, menghemat waktu dan biaya bagi warga negara, serta meningkatkan efisiensi manajemen instansi negara.
Undang-Undang tentang Transformasi Digital secara jelas menetapkan tanggung jawab instansi negara dalam membimbing dan mendukung warga negara ketika menggunakan layanan publik daring; serta mengungkapkan secara publik proses, waktu pemrosesan, dan hasil prosedur administratif.
Salah satu poin baru yang penting adalah peraturan tentang tindakan disiplin terhadap pejabat dan pegawai negeri yang meminta warga negara untuk menyerahkan dokumen tambahan dalam kasus di mana sistem informasi telah terhubung ke dan mengakses data dari basis data nasional atau khusus.

Undang-undang tersebut juga menekankan persyaratan untuk menilai kualitas layanan publik daring berdasarkan survei pengguna, hasil pengukuran aktual, dan evaluasi independen. Publikasi hasil evaluasi berkontribusi pada peningkatan transparansi, mendorong lembaga untuk meningkatkan kualitas layanan, dan memastikan layanan yang lebih baik bagi warga negara.
Dalam Undang-Undang Transformasi Digital yang baru disahkan oleh Majelis Nasional, peraturan tentang layanan publik daring terkait erat dengan persyaratan membangun pemerintahan digital yang beroperasi secara komprehensif di lingkungan digital. Oleh karena itu, instansi pemerintah wajib melaksanakan semua kegiatan manajemen internal, pengarahan, operasional, pengawasan, dan inspeksi pada platform digital, kecuali dalam kasus-kasus khusus sebagaimana diatur lain oleh undang-undang.
Semua aktivitas manajemen, operasional, dan pengambilan keputusan akan didasarkan pada data digital yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. Proses bisnis harus ditinjau, distandarisasi, dan direstrukturisasi sebelum digitalisasi untuk memastikan efisiensi, peningkatan otomatisasi, dan untuk menghilangkan kebutuhan individu dan organisasi untuk memberikan kembali informasi yang sudah valid.
Ini menandai pergeseran mendasar dalam model operasional aparatur administrasi, yang sepenuhnya beralih ke pengambilan keputusan berbasis data, berkontribusi pada peningkatan kapasitas administrasi publik dan efisiensi layanan.
Untuk memastikan implementasi layanan publik daring secara efektif dan menyeluruh, Undang-Undang ini mensyaratkan platform teknis yang terpadu dari tingkat pusat hingga daerah, penggunaan sistem terbuka yang saling terhubung, dan jaminan integrasi data serta interoperabilitas antar instansi.
Selain itu, memastikan keamanan siber, melindungi data pribadi, dan menjunjung tinggi privasi pengguna adalah prinsip-prinsip utama. Undang-undang ini mendorong adopsi teknologi canggih untuk meningkatkan tingkat keamanan sekaligus memperkuat akuntabilitas dalam semua keputusan berbasis teknologi, sehingga memperkuat kepercayaan publik.
Kepercayaan publik merupakan faktor penentu keberhasilan transformasi digital. Ketika layanan publik daring menjadi mudah diakses, aman, dan andal, warga akan berpartisipasi aktif, sehingga membentuk masyarakat digital yang efisien.
Pencantuman ketentuan "layanan publik daring proses lengkap" dalam Undang-Undang Transformasi Digital secara jelas menunjukkan tekad Negara untuk membangun pemerintahan digital yang melayani warga negara dan bisnis. Ini bukan sekadar reformasi prosedural, tetapi perubahan mendasar dalam pola pikir manajemen dan cara penyediaan layanan publik.
Sumber: https://nhandan.vn/dich-vu-cong-toan-trinh-nang-chat-phuc-vu-nguoi-dan-doanh-nghiep-post930919.html






Komentar (0)