Ikan linh merupakan salah satu hasil bumi yang diberikan oleh alam ketika musim banjir tiba.
Menunggu musim banjir
Setiap tahun, ketika hujan lebat pertama musim ini mulai turun merata di seluruh dataran, masyarakat di Barat dengan cemas menunggu kembalinya musim banjir. Musim banjir biasanya dimulai sekitar bulan ketujuh kalender lunar, ketika air dari hulu Sungai Mekong naik, membawa tanah aluvial yang subur ke ladang-ladang, yang juga merupakan waktu bagi para nelayan untuk bekerja sesuai ritme bulan. Selama beberapa generasi, masyarakat di Barat telah terikat pada aturan ini, sehingga di dalam hati mereka, setiap orang menyimpan penantian yang sulit diungkapkan.
Musim banjir tiba membawa serta hidangan istimewa seperti udang, ikan, atau deretan pohon turi kuning cerah yang menjulang di tepi sungai. Musim ini bukan hanya musim irigasi, tetapi juga musim kegembiraan, dengan profesi nelayan yang digeluti warga. Bapak Chung Thu, yang tinggal di Kelurahan Vinh Xuong, bercerita: “Setiap tahun, setelah menyelesaikan dua kali panen padi, ketika air menggenangi sawah, keluarga saya menyiapkan alat tangkap, memperbaiki jaring untuk mencari nafkah mengikuti arus air. Saya juga menyiapkan alat tangkap untuk terus mencari nafkah di sawah selama musim banjir. Semoga tahun ini menjadi musim panen yang lebih melimpah daripada tahun lalu.”
Ikan linh bisa dibilang merupakan "makanan khas" musim banjir. Ikan linh berukuran kecil, bertubuh ramping, berenang bebas dalam kawanan besar, membawa kebahagiaan dan sumber penghidupan bagi banyak keluarga. Rindu ikan linh tak hanya kenangan akan hidangannya, tetapi juga kenangan akan pagi-pagi yang berkabut, seruan untuk saling menebar jaring, memasang perangkap, dan menciduk ikan di sawah. Menunggu ikan linh di musim banjir juga berarti menunggu manisnya air, menunggu cerita-cerita yang diceritakan oleh api merah para ibu dan saudara perempuan setelah hari yang panjang dan melelahkan.
Kenangan di rumah
Para nelayan berpengalaman dalam profesi "memancing perak" mengatakan bahwa menangkap ikan linh adalah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan dedikasi terhadap sungai. Pagi-pagi sekali, orang-orang mendayung perahu di sepanjang sungai, menebar jaring, memasang perangkap, dan memanen hasil tangkapan pertama di hari berikutnya. Ikan linh paling melimpah pada bulan ke-8 dan ke-9 lunar, ketika air penuh dan ikan berkembang biak. Para pencinta kuliner Barat sering mencari ikan linh muda untuk direbus, dimasak sup asam, dibuat saus ikan, atau digoreng, yang semuanya lezat.
Tak hanya sekadar hidangan, ikan linh juga menjadi kenangan masa kecil banyak orang di Barat. Siapa pun yang tumbuh besar di sawah yang tergenang air pasti tak akan melupakan sore-sore di tengah hujan bersama orang tua, berjuang mencari ikan linh segar, lalu bersorak ketika ikan sudah kenyang, atau bersedih ketika ikan langka dan air surut. Aroma ikan dan sayuran liar berpadu, menciptakan suasana hangat di mana orang-orang berkumpul, berbagi cerita tentang musim banjir, kisah-kisah sederhana sehari-hari,” ujar Ibu Hoa Ly, warga kelurahan Long Xuyen, mengenang masa kecilnya di kampung halaman bersama orang tuanya.
Keistimewaan masakan ikan linh terletak pada perpaduan lembut rasa manis alami ikan, sedikit rasa sepat dari bunga turi, asamnya asam jawa, rasa pedas cabai, dan aroma sayuran liar. Siapa pun, baik penduduk desa maupun pengunjung kota, dapat dengan mudah terpesona oleh cita rasa yang memadukan unsur kemanusiaan dan suasana pedesaan.
Masyarakat di hulu An Giang seringkali menantikan musim banjir dengan penuh harapan. Ketika air kembali, pemandangan tampak berganti warna, kehidupan masyarakat menjadi lebih ramai; pasar-pasar di pedesaan ramai dengan pembeli dan penjual, dan perahu-perahu berisi ikan linh segar berlabuh di dermaga. Banjir awal selalu menjadi "pertanda baik" bagi masyarakat karena tahun itu semua orang pasti akan menikmati musim panen yang melimpah.
Menanti ikan linh di musim banjir berarti menanti segenap jiwa Barat. Ia adalah harmoni antara manusia dan alam, antara kesulitan hidup sehari-hari dan kebahagiaan sederhana. Setiap musim banjir berlalu, ikan linh kembali sebagai pengingat kegigihan, cinta abadi untuk tanah air. Sesungguhnya, ia juga menanti musim cinta, musim keyakinan baru di sungai tanah air. |
Artikel dan foto: PHUONG LAN
Sumber: https://baoangiang.com.vn/doi-con-ca-linh-mua-nuoc-noi-a424725.html
Komentar (0)