Menunggu supermoon terbesar tahun 2023

"Supermoon terjadi ketika tiga fenomena bulan terjadi secara bersamaan. Julukan bulan biru berasal dari fakta bahwa ini adalah bulan purnama kedua di bulan Agustus," menurut Live Science.

"Ini adalah fenomena langka, bulan biru berikutnya diperkirakan tidak akan muncul lagi hingga tahun 2037," menurut NASA.

Foto ilustrasi.

Supermoon ini adalah yang pertama dari dua jenis bulan biru - menandai dua bulan purnama yang terjadi di bulan yang sama dan merupakan hasil dari bulan purnama yang terbit setiap 29,5 hari. Pada 1 Agustus, bulan sturgeon terjadi, sedangkan bulan biru besok hanya terjadi sekali setiap 2-3 tahun. Bulan biru berikutnya akan terjadi pada 31 Mei 2026.

Jenis kedua disebut bulan biru musiman, yang mengacu pada bulan purnama ketiga dari empat bulan purnama dalam satu musim astronomi. Ini terjadi ketika terdapat 13 bulan purnama dalam satu tahun kalender, bukan 12 bulan purnama seperti biasanya. Bulan biru musiman berikutnya akan terjadi pada 19 Agustus 2024.

Julukan bulan biru berasal dari sebuah peristiwa pada tahun 1883. Saat itu, tepatnya pada hari terjadinya supermoon, letusan gunung berapi yang mematikan di Pulau Krakatau (Indonesia) menewaskan 36.000 orang. Sulfur dioksida dan abu memenuhi udara, membuat bulan tampak biru karena partikel asap dari gunung berapi tersebut menghalangi cahaya merah, tetapi tidak menghalangi warna lainnya. Menurut majalah Business Insider.

Saat fenomena ini terjadi, bulan purnama akan sedikit lebih besar dan sekitar 15% lebih terang dari biasanya. Mengamati fenomena ini sama persis dengan bulan purnama biasa, yaitu langit hanya perlu cukup cerah untuk melihat bulan. Pengamat juga tidak perlu menggunakan pelindung mata apa pun saat mengamati.

Sumber: https://www.congluan.vn/don-cho-sieu-trang-lon-nhat-nam-2023-post262396.html