Hari Pariwisata Dunia, yang diperingati setiap tahun pada 27 September, merupakan acara terpenting pariwisata global, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat internasional tentang peran, posisi, dan pentingnya industri ini dalam kehidupan budaya, ekonomi, sosial, dan politik .
Tahun ini, tema " Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan" dipilih untuk menyoroti potensi industri tanpa asap rokok sebagai agen perubahan positif. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, ceritanya bukan hanya tentang pertumbuhan semata.
Ubah potensi menjadi kekuatan pendorong pembangunan
Para ahli mengatakan bahwa untuk mengubah potensi menjadi kekuatan pendorong pembangunan dan menjadi kekuatan untuk pertumbuhan berkelanjutan, industri pariwisata dunia secara umum dan Vietnam secara khusus memerlukan manajemen yang efektif, perencanaan strategis, mekanisme pemantauan yang ketat, dan prioritas yang ditetapkan dengan jelas terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan jangka panjang.

Karena pariwisata bukan hanya sektor ekonomi yang komprehensif, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong kemajuan sosial, menghadirkan pengetahuan, lapangan kerja, dan peluang baru bagi semua. Lalu, bagaimana cara memanfaatkan dan memanfaatkan manfaat ini? Menurut para ahli dari Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), kita membutuhkan pendekatan yang proaktif dan komprehensif, yang menempatkan keberlanjutan, ketahanan, dan keadilan sosial sebagai inti dari pengembangan dan pembuatan kebijakan pariwisata.
Dalam rangka Hari Pariwisata Sedunia 2025, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Manuel de Oliveira Guterres menekankan pesan: “Pariwisata merupakan pendorong kuat transformasi berkelanjutan. Industri pariwisata menciptakan lapangan kerja, mendorong perekonomian lokal, mendukung pembangunan infrastruktur, dan berkontribusi terhadap pembangunan jauh melampaui indikator PDB konvensional.”
Pariwisata membantu menyatukan masyarakat dan wilayah; membangun jembatan antarbudaya; melestarikan tradisi dan memulihkan warisan budaya. Pariwisata mengingatkan kita akan kemanusiaan kita bersama dan kekayaan keragaman budaya.

Namun, Sekretaris Jenderal PBB juga mencatat bahwa pariwisata, jika tidak diarahkan dengan baik, juga dapat merugikan masyarakat lokal. Di tengah dunia yang menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya ketimpangan, tindakan berani, mendesak, dan berkelanjutan yang menempatkan manusia sebagai pusat perhatian, dengan investasi di bidang pendidikan dan keterampilan, terutama bagi kaum muda, perempuan, dan komunitas rentan, menjadi semakin mendesak.
Dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi dan model bisnis inovatif telah membuka banyak peluang. Oleh karena itu, mendukung usaha mikro, kecil, menengah, dan rintisan, terutama yang dipimpin oleh perempuan dan pemuda, dapat memberikan kontribusi penting bagi diversifikasi ekonomi berkelanjutan.
Dipandu oleh Prinsip Investasi Pariwisata Berkelanjutan Pariwisata PBB, sektor publik-swasta harus bekerja sama untuk menyelaraskan pertumbuhan dengan tujuan iklim, dampak sosial, dan inovasi.
Para pemangku kepentingan di industri pariwisata perlu mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab, dengan meminimalkan dampak pariwisata melalui pengurangan emisi, melestarikan keanekaragaman hayati, dan berinvestasi dalam infrastruktur berkelanjutan… Tindakan ini merupakan salah satu elemen inti untuk melindungi sumber daya alam, ekosistem, dan memastikan sumber daya tersebut dilestarikan untuk generasi mendatang.

Pariwisata hijau dan berkelanjutan
Pada kesempatan Hari Pariwisata Sedunia, Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB Zurab Pololikashvili menegaskan perlunya bersama-sama mengakui dan menghormati kekuatan unik industri pariwisata dalam menciptakan perubahan positif di semua tingkat masyarakat, terutama dalam konteks dunia yang menghadapi tantangan dan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bapak Zurab Pololikashvili secara khusus menekankan: “Proses transformasi berkelanjutan melalui pariwisata hanya dapat terwujud jika kita membuka ruang bagi ide-ide kreatif. Hal ini mengharuskan kita untuk merombak model bisnis, dengan menjadikan nilai-nilai inti sebagai fondasi, bukan hanya berfokus pada tujuan keuntungan.”
Selain itu, Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB juga mengatakan bahwa mempromosikan inovasi, memelihara semangat kewirausahaan, berinvestasi dalam pendidikan, pelatihan keterampilan kejuruan, dan mengembangkan sumber daya manusia muda merupakan faktor kunci untuk memastikan pembangunan industri yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Di tengah tantangan yang semakin meningkat, Hari Pariwisata Sedunia 2025 memandang pariwisata sebagai agen perubahan positif. Pariwisata diidentifikasi sebagai katalis bagi kemajuan sosial, menyediakan pendidikan, lapangan kerja, dan menciptakan peluang baru bagi semua.
Senada dengan pandangan dan perspektif para ahli dunia serta tren global, Direktur Administrasi Pariwisata Nasional Nguyen Trung Khanh menegaskan bahwa sudah saatnya pariwisata Vietnam berakselerasi menuju pembangunan hijau dan berkelanjutan, dengan menerapkan teknologi digital guna mendorong inovasi...
“Oleh karena itu, kriteria ini juga terintegrasi dalam seluruh kategori Penghargaan Pariwisata Vietnam 2025, yang diselenggarakan pada Hari Pariwisata Sedunia (27 September) dengan pesan sebagai respons terhadap transformasi pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan oleh Organisasi Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Tourism),” ujar Direktur Nguyen Trung Khanh.

Source: https://www.vietnamplus.vn/du-lich-toan-cau-but-toc-voi-hanh-trinh-chuyen-doi-xanh-va-ben-vung-post1063411.vnp
Komentar (0)